Tak Asal Dimainkan Begini Ritual Ondel-ondel Zaman Dahulu

Tak Asal Dimainkan, Begini Ritual Ondel-ondel Zaman Dahulu

Tak Asal Dimainkan, Begini Ritual Ondel-ondel Zaman Dahulu– Jauh sebelum dikenal sebagai hiburan yang dimainkan secara diarak, Ondel-ondel memiliki riwayat panjang. Ini tak lain karena fungsinya untuk penolak bala.

Mengutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ondel-ondel awalnya dijadikan sebagai boneka penolak bala. Berukuran besar, Ondel-ondel berbentuk lelaki dan perempuan.

Adapun kedok atau wajah Ondel-ondel lelaki berwarna merah memiliki arti semangat serta keberanian. Sedangkan, kedok perempuan berwarna putih melambangkan kesucian serta kebaikan.

Sejak zaman dahulu Ondel-ondel dimainkan dengan cara diarak. Sebelum bergeser sebagai pengiring acara perkawinan hingga menyambut tamu, Ondel-ondel diarak menuju sawah. Konteksnya tak lain sebagai ritual sedekah bumi. Tak ayal jika beragam sesajen baik itu kembang tujuh rupa hingga kemenyan tersaji di sana.

Alih-alih ritual itu lenyap begitu saja. Menurut Pembina Sanggar Ondel-ondel Beringin Sakti, Babe Yasin, ritual tersebut masih dilakukan sekalipun Ondel-ondel bergeser menjadi hiburan pengiring acara. Suguhan atau sesajen berupa kopi, kembang, serta air putih masih digunakan saat akan maupun setelah mengarak Ondel-ondel. Begitu pula peraturan lainnya.

“Misalnya begitu acara selesai, kita sama sekali tak boleh menabuh alat musik pengiring Ondel-ondel lagi. Itu aturannya,” ujarnya kepada senibudayabetawi.com.

Wajah atau kedok Ondel-ondel zaman dahulu dan sekarang memiliki perbedaan yang mencolok. Tak seperti sekarang yang telah menggunakan bahan fiber, dulu hanya menggunakan kayu. Namun, justru di balik kedok kayu ini memudahkan untuk terhubung dengan “isian” atau roh halus.

“Kedok harus ditempatkan di makam yang dikeramatkan oleh wilayah setempat dalam kurun waktu tertentu, sesuai kebutuhannya,” ungkap Ahmad Efendy, generasi Sanggar Beringin Sakti.

Selain itu, ada pula ritual khusus seperti bacaan jampe yang dimaksudkan sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi. Jadi memang tak asal dimainkan, begini ritual Ondel-ondel zaman dahulu. Dikenal sebagai sanggar senior, Sanggar Beringin Sakti memastikan masih bisa memainkan Ondel-ondel zaman dahulu.

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.