Mural Betawi Wujud Kebebasan Berkespresi — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah salah satu taman di wilayah yang dipimpinnya. Taman tersebut yakni Taman Betawi Ngumpul. Berlokasi di Jalan M. Kahfi, Srengsreng Sawah, Jakarta Selatan, Anies memamerkan mural bertuliskan ‘Betawi Kumpul’ itu dalam postingan Instagramnya.
“Siapa yang sudah kangen untuk bisa ngumpul-ngumpul lagi di taman?” tulis Anies dalam unggahan foto dari @temanhutandki, seperti dikutip senibudayabetawi.com, Rabu (25/8).
Anies juga mengungkap dalam keterangan bahwa Taman Betawi Kumpul saat ini masih ditutup imbas COVID-19. Adapun taman ini dibangun sejak tahun 2019 dengan beragam fasilitas yang lengkap. Misalnya, alat olahraga, kolam penampung air hujan, bangku taman, toilet, hingga pos jaga.
Anies juga mengingatkan agar seluruh masyarakat taat dan mematuhi protokol kesehatan.
Mural Betawi Wujud Kebebasan Berkespresi
Merespon unggahan Gubernur Anies Baswedan, pelukis Betawi Sarnadi Adam mengungkap masih adanya kebebasan berekspresi dalam berkesenian. Misalnya dalam bentuk mural. “Lukisan mural itu senyata-nyatanya apa yang ada di pikiran masyarakat,” ujarnya kepada senibudayabetawi.com, Rabu (25/8).
Ia menambahkan, berkesenian—dalam hal ini melukis tak hanya berlaku di ruang seperti kanvas atau pun kertas. Bahkan, medium yang lebih besar seperti tembok masuk dalam ekspresi seni.
Sebagai pelukis Betawi, lelaki kelahiran 27 Agustus 1956 ini kerap menggambarkan fenomena yang ada di Betawi. Tak hanya itu, coraknya yang khas—dengan warna cerah seiring dengan karakter masyarakat Betawi.
Proses kreatif dalam mengeksplorasi bentuk dan corak terus ia lakukan. Misalnya mulai dari realis, ekspresionis, dan abstrak. Hingga, pada tahun 1984, ia memantapkan pada aliran dekoratif nostalgis.
Ia juga kerap menggelar pameran ke luar negeri, seperti Belanda, Swiss, China, hingga Amerika.
Adapun seni mural telah ada sejak 31.500 tahun lalu—zaman prasejarah. Pada saat itu, lukisan mural awalnya menggambarkan sebuah gua di Lascaux, di Perancis Selatan. Karena belum ada cat, saat itu bahan pewarnaan proses pembuatan mural menggunakan sari buah. Salah satu mural yang paling terkenal yakni karya Pablo Picasso.