Tari Topeng Tunggal, dari Penolak Bala hingga Pelepas Nazar

Tari Topeng Tunggal, dari Penolak Bala hingga Pelepas Nazar

Tari Topeng Tunggal, dari Penolak Bala hingga Pelepas Nazar — Tari topeng tunggal atau tari kedok merupakan kesenian asli Betawi. Tari ini terbilang unik sebab dibawakan oleh penari perempuan dengan tiga kedok atau topeng secara bergantian. Adapun tiga kedok ini memiliki karakter yang berbeda-beda.

Tiga topeng tersebut yaitu topeng Panji yang memiliki karakter lemah lembut serta gemulai dengan warna putih sebagai simbolnya. Topeng kedua memiliki karakter berbanding terbalik dengan topeng Panji, yang biasa disebut topeng Samba. Topeng ini memiliki karakter yang lebih gesit dan lincah serta periang (simbol warna merah jambu). Ketiga yaitu topeng Kelana yang memiliki karakter kuat, kasar dan gagah dengan simbol warna merah.

Mengutip Penetapan Warisan Budaya tak Benda Indonesia Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2019), tari topeng tunggal sudah ada sejak abad ke-19. Hal ini mengacu pada lukisan karta E. Hardouin yang terdapat pada buku berjudul Jawa, Tooneelen Uit Het Leven, Karakterschetsen en Kleederdragten van Java’s Bewoners. Pada saat itu, kesenian ini sudah dipentaskan dalam hajatan orang Betawi.

Tari Topeng Tunggal, dari Penolak Bala hingga Pelepas Nazar

Namun, sebelum biasa dipentaskan ternyata topeng tunggal sebelumnya biasa digunakan sebagai penolak bala. Ini tak lain karena tari topeng tunggal dipercaya memiliki daya magis.

Bahkan, tari topeng tunggal juga kerap menjadi bayar kaulan atau pelepas nazar. Jika orang Betawi menginginkan atau mengharapkan sesuatu, dan bila terwujud mereka akan mementaskan tari topeng tunggal.

Konon, sebelum mentas di panggung, dahulu pertunjukan tari topeng tunggal Betawi biasa dilakukan di atas tanah. Di daerah pinggiran Jakarta, kebiasaan tersebut masih ada hingga saat ini.

Tari Topeng Tunggal diiringi oleh musik pengiring gamelan topeng. Beberapa alat musiknya terdiri atas rebab, kendang, bende, kenong, kecrek, kempul, dan gong.

Adapun lagu yang biasa mengiringi tari topeng tunggal yaitu lagu Gonjingan Tetopengan. Syair dalam lagu itu berbentuk pantun yang berisikan kecintaan, nasihat, atau banyolan.

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.