Begini Syarat dalam Upacara Bangun Rume — Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Betawi bahwa ketika salah satu tetangga atau saudara memiliki hajatan maka akan saling membantu. Termasuk dalam hal membangun rumah. Ajang silaturahmi berbentuk gotong royong atau nyambat otomatis mereka lakukan demi terbangunnya rumah.
Prosesi membangun rumah, bagi masyarakat Betawi merupakan salah satu kegiatan sakral. Pasalnya, prosesi membangun rumah diiringi oleh pelaksanaan upacara yang bernama Upacara Adat Bikin Rume.
Baca Juga: Uniknya Upacara Adat Bangun Rume di Betawi
Hal ini dilakukan semata-mata sebagai bentuk penghormatan dan ucapan pengharapan agar nantinya sang pemilik rumah diberikan keselamatan dan kemurahan rezeki. Selain menjadi sarana ajang gotong royong, ternyata dalam upacara ini, juga terdapat aturan dan pantangan yang harus dilakukan. Beberapa diantaranya yaitu:
- Kepercayaan terhadap Hari Baik
Masyarakat Betawi sangat percaya pada hari dan perhitungan weton untuk memutuskan hari baik melakukan hajat tertentu. Perhitungan hari baik nantinya dipercaya akan berimbas baik pada sang pemilik hajat. Demikian pula hari buruk.
Dalam konteks membangun rumah, masyakat Betawi sangat menghindari perhitungan weton Pahing dan Wage. Adapun bila rumah dibangun pada Pahing, dikhawatirkan sang pemilik rumah akan kesusahan rezeki. Demikian bila dilakukan pada Wage maka dipercaya sebelum rumah dihuni, sang pemilik akan meninggal terlebih dahul
2. Posisi Rumah
Ada berbagai pantangan yang dilakukan sesuai dengan status sang pemilik hajat dalam membangun rumah. Misalnya, bila sang pemilik rumah bertatus telah berkeluarga dan ingin berdekatan dengan orangtuanya maka posisi rumah hendaknya di sisi kiti rumah orang tua. Bila dilanggar atau dibangun di sisi kanan, konon keluarga si anak akan sakit-sakitan.
3. Atap Rumah
Pantang bagi orang Betawi untuk membuat atap rumah dari bahan tanah. Menurut mereka, tanah sudah seharusnya berada di bagian bawah. Kepercayaan dalam Betawi, bila orang menguni rumah beratap tanah sama halnya dengan menghuni tanah kuburan.
4. Pembuatan Kusen
Pembuatan kusen pintu bagian bawah hendaknya berasal dari kayu nangka. Dan, mereka tak boleh melangkahi kayu ini. Bila dilanggar, orang yang melangkahi akan terkena penyakit kuning. Selain itu, kayu yang dipakai dalam kusen bagian atas juga harusnya menggunakan kayu cempaka. Kayu jenis ini dipercaya akan membuat sang pemilik rumah akan baik-baik saja dan disenangi tetangga.