Rekomendasi Wisata Akhir Pekan, Menyusuri Kampung Budaya Betawi Setu Babakan yang Telah Dibuka

Rekomendasi Wisata Akhir Pekan, Menyusuri Kampung Budaya Betawi Setu Babakan yang Telah Dibuka

Rekomendasi Wisata Akhir Pekan, Menyusuri Kampung Budaya Betawi Setu Babakan yang Telah Dibuka – Suasana yang asri dan sejuk dengan pepohonan khas Betawi begitu terasa begitu memasuki kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Pohon kecapi, sawo, rambutan, melinjo hingga pisang tumbuh subur nan rindang. Begitu juga dengan riuh rendah pengunjung yang menunjukkan kawasan ini telah menggeliat.

Berbagai kegiatan mereka lakukan, mulai naik perahu bebek, jalan santai, bermain di zona anak, memancing, hingga sekadar menikmati kuliner Betawi. Ini menyusul dibukanya kembali Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan pada 23Oktober 2021 yang lalu. Terutama di akhir pekan, banyak diantara pengunjung menjadikan kawasan Setu Babakan sebagai wisata akhir pekan alternatif sembari mengenal budaya Betawi.

Antusiasme

Salah satu pengunjung, yaitu Sukirman mengaku turut merasa senang dengan dibukanya kembali wisata yang ada di Jl. Kahfi II, Srengsreng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini. Pasalnya, hampir di setiap akhir pekan sebelum pandemic COVID-19, ia selalu mengajak anak-anaknya bermain di sini.

“Karena pandemi, ya terpaksa ditunda dulu. Baru tahu ada kabar dibuka lagi, langsung kemari,” ujarnya kepada senibudayabetawi.com di Jakarta.

Beberapa kegiatan di Setu Babakan bahkan menjadi aktivitas wajib untuk dua anaknya, yaitu memancing dan naik perahu bebek. Terlepas dari dua kegiatan itu, mereka menikmati kulineran Betawi, seperti kerak telor dan tauge goreng untuk makan siang. “Menemukan kuliner Betawi kan juga jarang kalau di luar sana. Kalau di sini lengkap semua,” beber dia.

Sama halnya dengan Sukirman, antusiasme juga dirasakan oleh penjual tauge goreng Betawi, Rosid. Berkat dibukanya kembali Setu Babakan, ia kembali bisa merasakan buah hasil dari dagangannya itu. Dalam sehari, Rosid berhasil menjajakan 15 hingga 20 porsi. “Itu kalau hari biasa, kalau akhir pekan bisa lebih,” ujarnya.

Tauge goreng yang dijual Rosid merupakan makanan khas Betawi yang banyak diburu oleh pengunjung. Pasalnya, ia menggunakan resep warisan turun temurun dari keluarganya. “Yang penting kita jaga warisan kuliner Betawi, jangan sampai hilang,” ungkap dia.

Mesin Waktu

Selaksa memasuki mesin waktu merasakan denyut nadi kehidupan Betawi tempo dulu. Begitulah nuansa yang diharapkan pengunjung begitu memasuki kawasan seluas 289 hektar ini. Khususnya, sambung Bukhori di Zona C yang merupakan replika perkampungan Betawi.

“Di sana akan ada rumah adat Betawi dari Betawi tengah, pesisir hingga pinggir dengan ciri khas bahasa mereka. Lalu akan ada banyak tumbuh-tumbuhan Betawi yang sekarang sudah tidak ada hingga empang yang isinya ikan-ikan tempo dulu mulai dari ikan tawes hingga ikan betok. Kita terus melakukan kajian,” ujar Pengelola Setu Babakan, Bukhori.

Adapun kawasan ini terbagi menjadi lima zona. Zona embrio yang berisi bangunan awal kampung budaya Setu Babakan. Sedangkan, zona A yang berisi gedung museum, panggung terbuka, rumah adat, gedung serba guna, dan kantor pengelola. Adapun Zona B tempat pusat produksi batik, dan Zona Pengembangan yang rencananya akan menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kebudayaan Betawi. Serta Zona C yang merupakan replika perkampungan Betawi. 

Baca Juga: Denyut Nadi Kehidupan Betawi di Perkampungan Budaya Setu Babakan

Perkampungan seluas 289 hektare itu diresmikan menyusul terbitnya SK Gubernur No. 92 Tahun 2000 yang ditandatangani oleh Gubernur Sutiyoso. Sedangkan, peletakan batu pertama pada 15 September 2000. Setu Babakan juga termasuk salah satu desa wisata terbaik versi Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.

Baca Juga: Perkampungan Budaya Betawi Lolos Anugerah Desa Wisata Indonesia

Bagi pembaca senibudayabetawi.com yang ingin berkunjung ke Setu Babakan, wisata budaya Betawi ini dibuka sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.