Begini Masyarakat Betawi Memaknai Lebaran Haji

Begini Masyarakat Betawi Memaknai Lebaran Haji

Senibudayabetawi.com – Begini Masyarakat Betawi Memaknai Lebaran Haji – Idul Adha yang jatuh pada Minggu (10/7) nanti kerap kali disebut sebagai ‘Lebaran Haji”. Ini tak lain karena pada saat yang sama bebarengan dengan seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia untuk melakukan ibadah haji di Tanah Suci. 

Lebaran Haji boleh dilakukan oleh semua umat Islam di dunia. Akan tetapi, perayaan dan pemaknaan Lebaran Haji ini di tanah Betawi menempati posisi yang sakral. Musababnya, nilai-nilai Islam di Betawi telah melekat menjadi satu yang tak terpisahkan.

Masyarakat Betawi memandang ibadah haji sebagai prosesi yang sangat penting. Persiapan matang, baik materil maupun spiritual harus dipersiapkan dengan berbagai proses yang panjang. Menariknya, ibadah haji di Betawi tak mengenal status sosial maupun kekayaan. Tak peduli hanya sebatas petani, peternak mereka akan berusaha mengumpulkan uang sedikit demi sedikit agar bisa berangkat haji. 

Gelombang budaya haji dalam tradisi Betawi terlihat dari pertumbuhan dinamika kehidupan masyarakat Betawi. Tepatnya pada tahun 1960 dan 1970-an saat arus transmigrasi masyarakat urban ke Ibu Kota. Pembangunan Jakarta menjadi kota yang lebih maju tak terelakkan. Begini Masyarakat Betawi Memaknai Lebaran Haji.

Demi menunaikan niat suci mereka untuk ke Tanah Suci, masyarakat Betawi akhirnya tergoda menjual tanah mereka dengan harga fantastis. Sejak saat itulah, istilah ‘Haji Gusuran’ melekat pada diri mereka. Adapun salah satu hasil penjualan tanah tersebut dibelikan qutum. Qutum sama halnya dengan tiket pergi haji pada waktu itu.

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.