Senibudayabetawi.com – Roti gambang dikenal sebagai jajanan khas dari Betawi. Roti berwarna cokelat alami yang berasal dari gula merah asli ini masih kerap kita temui di toko-toko roti di Jakarta. Kendati demikian, roti gambang terinspirasi dari ontbijtkoek khas Belanda. Dalam masyarakat Semarang, roti ini lebih dikenal dengan nama roti ganjel rel.
Menurut beberapa sumber, muasal roti ini telah ada sejak jaman kolonialisme Belanda. Bahkan tak sedikit yang berpendapat bahwa roti ini diperkenalkan oleh orang Belanda. Ini tak lain karena roti gambang dulu dikonsumsi oleh Belanda. Lantas mengapa disebut gambang?
Menurut orang Betawi, bentuk roti ini mirip dengan alat musik gambang, yakni salah satu bagian musik dari gambang kromong. Masyarakat Betawi telah akrab dengan kesenian musik gambang kromong sejak abad ke-18 lalu.
Pembuat pertama roti ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, dua pabrik roti telah membuktikan memiliki sejarah pembuatan roti ini. Adalah Roti Lauw, yang disirikan sejak tahun 1960 lalu dan berlokasi di Kebon Kacang Gang 1, Jakarta Pusat. Pabrik roti lainnya yaitu Ek Tjoan yang mulai berdiri di daerah Surya Kencana Bogor di 1921 dan membuka cabang di Jakarta pada tahun 1955 di Cikini.
Keunikan Roti Gambang
Roti Gambang adalah akulturasi budaya karena berawal dari orang Belanda yang kemudian dibawa dan dikombinasikan dengan bahan-bahan lokal Indonesia. Rasa dan bentuknya yang khas menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa ciri-ciri roti ini yaitu memiliki tekstur yang lembut namun tidak lembut seperti roti tawar, rasa dan aromanya yang khas yaitu kayu manis.
Selain itu penggunaan bahan alami gula aren sebagai pewarna roti. Berbeda dengan kue lainnya yang menggunakan bahan ragi, jajanan ini menggunakan baking bubuk sebagai ragi.
Kendati mulai sulit ditemukan, berbagai cara dilakukan untuk memastikan eksistensi dari jajanan ini. Misalnya mempopulerkan kembali roti ini dengan bekerjasama dengan jaringan bioskop agar anak muda tahu jajanan ini. Saat ini salah satu brand kopi terbesar yakni Starbuck di Tanah Abang juga menyediakan menu berupa roti gambang
[…] Senibudayabetawi.com – Saat jaman penjajahan, bahan-bahan untuk membuat roti cukup sulit dan mahal. Berbekal remah-remahan roti orang Belanda, orang pribumi membuat roti lokal yang kemudian disebut roti gambang. […]