Cara Orang Betawi Tempo Dulu Membuat Roti Gambang

Cara Orang Betawi Tempo Dulu Membuat Roti Gambang

Senibudayabetawi.com – Saat jaman penjajahan, bahan-bahan untuk membuat roti cukup sulit dan mahal. Berbekal remah-remahan roti orang Belanda, orang pribumi membuat roti lokal yang kemudian disebut roti gambang.

Dalam Roti Gambang sebagai Makanan Tradisional Betawi (2023), berbekal remahan remahan roti dari orang Belanda, kemudian dicampur dengan gula aren yang harganya jauh lebih murah dibandingkan gula pasir. 

Orang pribumi juga mencampur adonan roti dengan tepung gaplek yang harganya lebih murah sehingga lebih terjangkau. Adapun tepung gaplek merupakan tepung yang terbuat dari singkong yang telah dikupas, dikeringkan, dan ditumbuk hingga menjadi bubuk.

Tepung ini berwarna putih kecoklatan karena telah melalui proses pengeringan sebelumnya. Namun tepung ini menghasilkan tekstur roti gambang yang lebih keras dan padat. 

Awal Mulai Keberadaan Roti Gambang

Diperkirakan keberadaan roti gambang telah ada sejak jaman kolonial Belanda, tepatnya sejak awal abad ke 20 atau tahun 1900an. Seperti halnya bentuknya, nama “gambang” merujuk pada bentuknya yang seperti alat musik gambang Betawi. 

Layaknya roti kuno pada umumnya, roti gambang mempunyai ciri khas yang berbeda dengan roti lainnya. Teksturnya empuk, tapi tak terlalu lembut seperti halnya roti kekinian zaman sekarang. 

Menariknya, aroma roti gambang juga sangat khas yakni berupa aroma kayu manis yang sangat kuat dengan warna kecoklatan dari gula merah. Tak hanya itu, bagian atasnya juga diberi topping berupa wijen. 

Roti Gambang Populer Tahun 1980-an Akhir

Roti gambang sangat populer, terutama pada anak-anak hingga orang tua pada tahun 1980 hingga akhir 1990-an. Namun sayangnya eksistensi roti gambang semakin menurun seiring semakin sulitnya menemukan roti gambang di Jakarta. 

Dalam pembuatan roti gambang diadopsi dari pembuatan roti pada umumnya. Namun menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan pada era kolonial Belanda seperti penggunakan baking powder sebagai pengganti ragi, gula merah atau gula aren sebagai pengganti gula pasir dan penggunaan kayu manis sebagai penambah aroma (Kemendikbud, 2019, Lestari, 2020). 

Saat jaman penjajahan, bahan-bahan untuk membuat roti cukup sulit dan mahal untuk. Alasan ini menjadikan orang pribumi membuat roti lokal yang kemudian disebut roti gambang.

Berbekal remahan remahan roti dari orang Belanda, kemudian dicampur dengan gula aren yang harganya jauh lebih murah dibandingkan gula pasir. 

Orang pribumi juga mencampur adonan roti dengan tepung gaplek yang harganya lebih murah sehingga lebih terjangkau. Adapun tepung gaplek merupakan tepung yang terbuat dari singkong yang telah dikupas, dikeringkan, dan ditumbuk hingga menjadi bubuk.

Tepung ini berwarna putih kecoklatan karena telah melalui proses pengeringan sebelumnya. Namun tepung ini menghasilkan tekstur roti gambang yang lebih keras dan padat. 

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.