Senibudayabetawi.com – Masuknya samrah di Indonesia tak lepas dari peranan orang-orang Timur Tengah untuk berdagang. Dalam hal ini mereka kerap kali melakukan strategi pendekatan seni religi, termasuk di dalamnya samrah. Itulah alasan samrah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Samarinda, Jawa Barat hingga samrah Betawi.
Menariknya, samrah yang tumbuh di masing-masing daerah tersebut memiliki karakteristik yang khas sesuai dengan tradisi lokal. Perbedaan mencolok yakni musik utama komponennya. Adapun di daerah selain Jakarta memiliki kesamaan dalam hal komponen utama instrumennya yaitu menggunakan rebana.
Perbedaan Samrah Setiap Wilayah di Indonesia
Sementara di Jakarta menggunakan komponen utama harmonium. Harmonium sendiri sebenarnya adalah alat musik yang berasal dari India, tapi musik tradisional Melayu juga menggunakan sebagai komponen utama. Seiring perkembangannya karena harmonium susah didapatkan, masyarakat Betawi menggantinya dengan akordion.
Melansir Samrah Orchestra As The Representation of The Middle Betawi Community karya Lutfi Virdiansyah, perbedaan samrah terlihat dalam fungsi pertunjukannya. Di daerah Jawa Barat, samrah dimainkan dalam berbagai perayaan bernuansa religi. Misalnya acara Maulid Nabi Muhammad, Rajaban hingga pernikahan. Lain halnya dengan samrah Betawi yang kerap digunakan sebagai hiburan dan ajang berkumpul masyarakat. Hal ini sesuai dengan asal kata “samarokh” yang berarti berkumpul.
Perbedaan lain antara samrah Betawi dan lainnya adalah tentang lagu yang mereka mainkan. Dalam pertunjukan samrah di Jawa Barat, lagu-lagunya kental bernuansa Islami dan menggunakan bahasa Arab. Sedangkan pertunjukan samrah Betawi menggunakan musik dan bahasa melayu.
Baca Juga: Agar Samrah tak Punah, Ini yang Dilakukan Sanggar Widya Pelangi
Tak hanya itu, lagu-lagu dalam samrah juga kerap berisi tentang nilai-nilai dan nasehat kehidupan. Budaya Arab tampak menonjol dalam samrah masa lalu, yakni para pemain dan seluruh kru panggung hanya laki-laki. Ini tak lain karena perempuan masih dinilai haram untuk berada di panggung.
Hal krusial lain yang paling membedakan antara musik Betawi dengan yang lainnya adalah kehadiran tonil samrah. Tonil Samrah adalah lakon yang menampilkan cerita sehari-hari orang Betawi orang. Tonil sendiri berasal dari teater Riau (dulmuluk) yang kemudian menjadi teater bangsawan. Dari teater mulia ini akhirnya Betawi memiliki Tonil sendiri.
Ramadani Wahyu