Benyamin Sueb

Mengenang Benyamin Sueb, Seniman Serba Bisa Betawi 

Senibudayabetawi.com – Merebaknya budaya asing di era 1950-an di Ibu Kota yang memicu budaya dan gaya hidup kebarat-baratan memaksa  Presiden Soekarno mengeluarkan kebijakan pelarangan musik barat di seluruh Indonesia. Para seniman dan pemusik harus kembali berkiblat pada akar budaya aslinya. Musik-musik daerah mulai digemakan, termasuk musik Betawi yang digaungkan Benyamin Sueb.

Siapa yang tak kenal The Legend, Benysmin Sueb yang mulai menggaungkan kembali musik Betawi. Momen ini sekaligus sebagai petanda tumbuhnya kembali musik-musik daerah Betawi. 

Benyamin sendiri yang pada saat itu bersama dengan Melody Boys akhirnya terpaksa sempat terhenti dan berubah menjadi Melodi Ria. Melodi Ria di bawah kepemimpinan Benyamin Sueb bertekad membuat lagu-lagu kedaerahan dan mengangkat budaya Betawi. 

Namun, perjuangan itu tampaknya tak semudah yang dibayangkan sehingga terpaksa Melodi Ria dibubarkan. Munculnya seniman legend Betawi dari Kemayoran, Benyamin Sueb memberi warna baru dalam sentuhan musik Gambang Kromong. Pada tahun 1970-an, Benyamin menggemakan musik Betawi kembali. 

Sosok Benyamin Sueb

Menukil Sosok Benyamin Sueb (2018), karya Ahmad Sueb, disebutkan hingga pada 1970-an, Benyamin muncul bersama group musik Gambang Naga Mustika masuk ke dapur rekaman. Dengan gayanya yang kocak, spontan, dan khas, ia memasukkan unsur musik Blues dan Rock ke dalam kesenian Gambang Kromong. Benyamin sekaligus membuat Gambang Kromong dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Bukan sekadar Betawi.

Melalui perantara Ateng sekaligus teman lama Benyamin saat SMA, Benyamin akhirnya berkenalan dengan Bing Slamet. Bing Slamet diminta membawakan lagu ciptaannya setelah di ubah syair dan nadanya. Secara tidak langsung nama Benyamin pun ikut terkenal. Kolaborasi lain juga ia lakukan bersama banyak penyanyi terkenal, seperti Ida Royani yang sukses di pasaran.

Tak hanya itu, seniman Betawi serba bisa ini juga membuatnya produktif ke dunia film, diantaranya Bantenf Betawi, Biang Kerok, serta serial Si Doel Anak Betawi. Peran Benyamin sangat atraktof sehingga perannya selalu kuat dalam benak masyarakat. Bang Ben juga mendapat Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik. 

Kecintaan dan kepeduliannya terhadap seni Betawi pun ia tunjukkan melalui lagu-lagu yang dibuatnya. Ia merilis banyal lagu yang menceritakan kehidupan masyarakat Betawi. Bahkan, kepedulian Ben terhadap kesenian Betawi ia tunjukkan ketika ia mendirikan Bens Radio pada 5 Maret 1990. Radio tersebut merupakan radio etnik yang bercerita dan menggali informasi mengenai budaya Betawi.

Benyamin Sueb meninggal pada 5 September 1995, ia menghembuskan napas terahirnya akibat serangan jantung. Walupun telah tiada, karya-karya Benyamin Sueb tetap membekas dan ia menjadi legenda dalam dunia seni Betawi. Bahkan, namanya diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Kemayoran.

Ramadani Wahyu

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.