Senibudayabetawi.com – Kelezatan kue atau jajanan tradisional memang tak perlu diragukan lagi. Salah satunya yaitu kue ape. Siapa sangka jika kuliner yang kerap dijajakan dengan gerobak ini masih eksis sampai sekarang. Rasa kue tradisional Betawi ini gurih dan manis menggoda setiap orang.
Secara sekilas, tampilan dari kue ape mirip dengan kue serabi. Berwarna hijau, tapi bedanya serabi berbentuk bundar dengan keseluruhan bagiannya lebih tebal dan berisi. Sementara kue ape justru pinggirannya sangat tipis, hanya bagian tengahnya tebal.
Kue tradisional Betawi itu bernama kue ape. Selain akrab disebut kue ape, jajanan ini juga biasa disebut kue tete. Kue ini terbuat dari olahan tepung beras, tepung terigu yang dicampur dengan susu atau perisa pandan.
Tepatnya di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sebuah gerobak ramai dikunjungi pembeli. Sang penjual, Bang Doel mengungkap jika pembeli jajanan khas Betawi ini tak hanya orang tua tapi juga anak-anak, “Malah yang suka pada ke sini adalah anak muda, ibu-ibu juga kadang mereka suka beli buat anak mereka,” ujar dia kepada senibudayabetawi.com, Jumat (16/9).
Adonan kue ape dibuatnya di rumah. Bahannya antara lain tepung, pandan, vanili, santan dan gula merah yang dicampur air hingga menghasilkan adonan cair. Adonan cair ini lalu disimpan dalam wadah.
Untuk membuatnya, adonan dituang ke dalam wajan kecil kemudian diratakan bagian pinggirnya. Selanjutnya wajan ditutup dan didiamkan selama beberapa menit hingga pinggirannya berwarna kecoklatan. Setelah matang, kue ape bisa langsung diangkat dan dibungkus.
Sejarah Kue Ape
Mendengar nama kue ape sering kali justru menimbulkan sebuah tanya. Bagaimana tidak, ‘Ape’-dalam Bahasa Betawi berarti ‘apa’ merupakan satu pertanyaan. Namun, secara jelas, memang kue berwarna hijau ini bernama ape. Konon, nama kudapan ini berasal dari sebuah pertanyaan untuk menanyakan apa nama kue ini dalam logat Betawi “Ini kue ape”. Namun, ternyata kue ini juga memiliki nama lain, yakni kue tetek karena bentuknya.
Sekadar informasi, bahwa dulu kue ape berwarna putih dan tidak diberi campuran apa-apa. Namun seiring berjalannya waktu, kini kue ape justru identik dengan warna hijaunya.
Banyak pedagang kue ape yang mulai berinovasi agar kue ape tetap laris peminat. Mulai dengan menambahkan warna seperti hijau, merah muda hingga ungu, atau diberi topping. Selain itu, kue ape sekarang diberi toping berupa meses dan keju yang akan membuat rasanya lebih mantap.
[…] – Ingin merasakan manisnya kenangan masa kecil? Yuk, kita coba buat kue tradisional Betawi! Kue-kue ini bukan hanya sekadar camilan, tapi juga membawa kita pada warisan leluhur dan kekayaan […]