Nganten-Ngantenan dan Marah-Marahan dalam Pernikahan Adat Betawi, Marah Sungguhan?

Jejak Budaya Tionghoa dalam Perkawinan Adat Betawi

Senibudayabetawi.comBetawi menjadi salah satu suku di Indonesia yang mengalami pembauran terhadap budaya Tionghoa. Ini terlihat dari lekatnya jejak budaya Negara Tirai Bambu ini di Betawi, seperti dalam perkawinan adat Betawi. Ya, sejak tahun 1619, di muara sungai Ciliwung sudah terdapat pemukiman Tionghoa.

Suku Betawi sendiri merupakan Sebutan untuk para penghuni daerah di Jakarta. Masyarakat ini juga terkenal dengan karakternya yang egaliter dan terbuka terhadap budaya luar. Tak ayal jika budaya Tionghoa cepat terakulturasi di dalamnya, termasuk dalam perkawinan adat Betawi. Beberapa unsur jejak budaya Tionghoa yang ada di dalam pernikahan adat Betawi yaitu.

1. Petasan

Dalam perkawinan adat Betawi, tepatnya saat upacara Rudat, keluarga pengantin wanita akan menyambut rombongan pengantin pria dengan petasan. Hal ini seiring dengan legenda Tiongkok, bahwa pada zaman dahulu terdapat sesosok mahluk menyeramkan bernama ‘Xi’. 

Masyarakat jaman dulu sangat takut dan benci dengan mahluk ini karena makhluk ini suka memakan gadis cantik. Pada satu malam, makhluk ini tiba-tiba muncul, dan ada seseorang yang berani melawan mahluk ini. ‘Xi’ meronta dan mencoba untuk melarikan diri. 

Selagi anjingnya menggigit, ia pun mengambil busurnya dan menembakannya ke arah mahluk ini yang berada di atas langit, dan pada malam itupun mahluk menyeramkan ini mati. Sejak saat itu, setiap penanggalan Tiongkok Xiali tiga puluh disebut sebagai ‘Chu Xi’, setiap malam perayaan ini orang-orang membakar petasan sebagai simbol  kebahagiaan dan menyambut keberuntungan di tahun berikutnya. Setiap perayaan  tahun baru imlek, masyarakat di Tiongkok akan menyalakan petasan. 

2.Angpau

Angpau dalam perkawinan adat Betawi adalah saat para tamu undangan memberikan hadiah kepada pengantin, dan hadiah ini berwujud angpau. Angpao pada saat imlek memiliki istilah ‘压岁(ya sui)’, yaitu hadiah untuk  anak-anak yang diberikan pada saat berulang tahun atau pergantian tahun. 

Jadi, ‘ya sui’ dapat disimbolkan sebagai ‘mengusir atau meminimalkan bencana’, harapannya anak-anak yang mendapatkan angpau ini akan melewati setahun kedepan dengan aman dan tanpa halangan.

3.Mie

Untuk menjamu para tamu undangan dalam perkawinan adat Betawi, kedua mempelai sudah mempersiapkan berbagai jenis makanan, dan jaman dulu makanan yang dihidangkan adalah makanan Tionghoa. Makanan yang tidak boleh dilewatkan adalah mie. Mie pertama kali dibuat di Tiongkok pada masa pemerintahan dinasti Han. Dalam budaya Tiongkok, mie adalah simbol kehidupan yang panjang.

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.