Pasar Minggu

Muasal Pasar Minggu, Benarkah Hanya Pasar di Hari Minggu?

Senibudayabetawi.comPasar Minggu dikenal sebagai kawasan atau perkampungan tua di Jakarta Selatan. Tempat ini menjadi salah satu icon penting dalam sejarah kota Jakarta. Apakah memang berupa pasar di hari Minggu? Bagaimana sejarahnya?

Ya, sejak dahulu hingga sekarang Pasar Minggu merupakan pasar, yang juga terdapat terminal bus dalam kota. Tepat sebelum tahun 1920, lokasi Pasar Minggu berada di Kampung Lio, pinggir Kali Ciliwung. 

Dalam 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM, bahwa alasan di balik penamaan Pasar Minggu karena kegiatan di pasar itu dahulu hanya pada hari Minggu. Menurutnya, saat itu, bangunan pasarnya terbuat dari bambu beratapkan bahan atep, yakni terbuat dari daun kelapa atau dari bahan alang-alang.

Kegiatan di pasar ini yakni mulai dari perdagangan berbagai macam kebutuhan sehari-hari dan pakaian. Tak hanya itu, ada pula permainan judi seperti dadu koprok dan pangkalan ronggeng yang dikenal dengan sebutan Doger.

Pada 1920, lokasi Pasar Minggu pindah ke dekat jalan, yakni dekat rel kereta api, dan berseberangan dengan terminal bus. Meskipun kegiatannya hanya pada hari Minggu saja, dan lokasinya belum permanen. Tapi telah mulai bermunculan pedagang China yang menjual beras setiap hari.

Lalu pada tahun 1930, pemerintah Belanda membangun pasar dengan lantai ubin bertiang besi dan beratap seng. Lokasinya di terminal bus dan tempat PD Pasar Jaya.

Pasar ini untuk jual beli berbagai kebutuhan sehari-hari, pakaian dan juga buah-buahan. Demikian kegiatan jual beli tak hanya pada saat hari Minggu, tapi tiap hari. Pada 1931, jalan yang menghubungkan Pasar Minggu dan Manggarai diperkeras dengan bebatuan, dilakukan pengaspalan. 

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.