Doktor Silat Beksi

Dunia Intelektual Kembali Lahirkan Doktor Silat Beksi

Senibudayabetawi.com – Dunia persilatan, khususnya silat Betawi tak sekadar “jago” di lapangan, tapi juga dalam dunia akademik. Hal ini dibuktikan berjuluk “Doktor Silat Beksi”, Promopendus Achmad Muhajir.

Dalam sidang promosi Doktor Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Jakarta (UID) ia meneliti “Tradisi Rasulan Beksi dan Relevansinya dengan Penguatan Pendidikan Karakter Pemuda di DKI Jakarta”. 

Achmad Muhajir menyatakan peningkatan dan pemberdayaan SDM sebagai pintu masuk menuju Indonesia emas tahun 2045 dan kuncinya ada pada pendidikan. Sedangkan ruhnya yakni pada penanaman dan penguatan karakter.

“Penanaman dan Penguatan karakter dapat diperoleh dari berbagai sektor satu diantaranya melalui Tradisi Rasulan Silat Beksi di bumi Betawi,” kata dia dalam keterangannya baru-baru ini. 

Turut hadir Kaprodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta sekaligus Sekretaris Panitia Ujian Doktor Prof Dr. Dede Rosyada MA, lalu Komisi Promotor Dr. Abdul Choir, MA.

Selanjutnya Ketua Panitia Ujian Doktor, Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si, Prof. Dr. Marhamah, M. Pd, Dr. H. Atabik Luthfi, MA, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA.

Filosofi Pendidikan Karakter

Lebih jauh, filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara yaitu olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga. Dari filosofi tersebut diharapkan muncul nilai-nilai karakter murid yang baik. Sebab, dalam prosesi rasulan bukan hanya sebuah ritual lebih dari itu. Akan tetapi, menanamkan dua dimensi yaitu vertikal dan horizontal, pada sesama insan dan sang pencipta. 

“Tradisi Rasulan Silat Beksi dengan pola-polanya tawasulan, kirim doa, nasehat kebaikan dan mandi kembang. Hal ini merupakan sebuah prosesi pembinaan mental, akhlak dan spiritual. Anak-anak berlatih silat beksi maka memiliki kemampuan bela diri dan karakter-karakter yang baik. Misalnya, karakter agamis, rendah hati, nasionalis, sosial, dan mandiri serta berbakti kepada kedua orang tua,” jelasnya.

Komisi Promotor, Kaprodi Program Doktor Universitas Islam Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada menegaskan bahwa hasil penelitian Promopendus Pak Muhajir terdapat pembinaan mental spiritual dan pembinaan karakter anak lebih menarik. 

“Silat Beksi ini bisa dikembangkan sebagai budaya bangsa dan bisa dijelaskan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti nilai-nilai sejarah bangsa,” tegas Doktor Silat Beksi ini.

Ketua Panitia Ujian Doktor, Rektor Universitas Islam Jakarta Prof. Raihan menuturkan bahwa tema yang diangkat oleh Promopendus Achmad Muhajir cukup bagus. Pasalnya, penelitian pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembangunan karakter. Kemudian ada kaitannya dengan nilai-nilai keagamaan.

“Kami berharap silat beksi ini tetap berkelanjutan yang berdiri sejak abad ke 17-18 dan semakin sedikit peminatnya. Dia melihat nilai-nilai budaya ini juga sudah dikuatkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di tahun 2015, juga pengakuan oleh dunia UNESCO tahun 2019,” tuturnya.

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.