Asal Mula Wilayah Condet, dari Anak Sungai Ciliwung?

Asal Mula Wilayah Condet, dari Anak Sungai Ciliwung?

Senibudayabetawi.com – Wilayah Condet merupakan salah satu kawasan yang cukup populer di Jakarta Timur. Bagaimana tidak, kawasan ini memiliki keragaman cagar budaya.

Diketahui bahwa Condet merupakan salah satu daerah di Kecamatan Kramat Jati dengan tiga kelurahan, yakni Batuampar, Kampung Gedung dan Balekambang. Bagaimana asal mula Condet?

Berasal dari Anak Sungai Ciliwung

Melansir laman Jakarta.go, muasal nama Condet berasal dari nama sebuah anak sungai Ciliwung, yakni Ci Ondet. Istiah “Ondet” atau “ondeh” mengacu pada nama pohon dengan nama ilmiah Antidesma diandrum Sprg. Famili Antidesmaeae ini berbentuk seperti pohon buni dan buahnya bisa dimakan.

Versi lain yang ada dalam masyarakat menyebut bahwa istilah Condet dari nama orang sakti dengan bekas luka di wajahnya (codet). Konon, orang sakti ini kerap tiba-tiba menampakkan kehadirannya di Batu Ampar, Balekambang, serta Pejaten.

Versi Lain

Cerita yang berembang juga menyebut muasal Condet mengacu pada catatan perjalanan Abraham van Riebeeck yang menjadi Direktur Jendral VOC di Batavia. Menariknya, dalam catatan itu, tepatnya pada 24 September 1709 Van Riebeck dan rombongannya berjalan di anak sungai Ci Ondet “Over mijin lant Paroeng Combale, Ratudjaja, Depok, Sringsing naar het hooft van de spruijt Tsji Ondet”,..(De Haan 1911: 320).

Sementara itu, cerita lain yang ada dalam surat wasiat Pangeran Purbaya dari Banten, sebelum ke pembuangan di Nagapatman telah disahkan oleh Notaris Reguleth tertanggal 25 April 1716.

Dalam surat wasiat tersebut tertulis bahwa Pangeran Purbaya menghibahkan beberapa rumah dan sejumlah kerbau di Condet kepada anak – anak dan istrinya yang ditinggalkan (De Haan, 1920:250).

Versi berikutnya yakni menyangkut Resolusi pimpinan Kompeni di Batavia pada 8 Juni 1753, yakni keputusan terkait penjualan tanah di Condet seluas 816 morgen (52.530 ha), seharga 800 ringgit kepada Frederik Willem Freijer. Kemudian kawasan Condet menjadi bagian dari tanah partikelir Tandjoeng Oost, atau Groeneveld (De Haan 1910:51).

Terkenal Kebuh Salak dan Duku

Uniknya lagi, kawasan Condet juga dulunya terkenal dengan kebuh buah seperti buah duku dan salak. Namun, seiring perkembangannya kebun buah ini berubah menjadi pemukiman.

Tak hanya itu, kawasan Condet terkenal sebagai wilayah “kampung Arab”. Ini tak lain karena masyarakat Condet sangat dekat dengan traidi Arab yang berkembang dari Hadramaut hingga Yaman Selatan.

Selain itu, banyaknya deretan toko dan penjual busana muslim keperluan ibadah haji dan umrah. Toko- ttoko penjual minyak wangi dan makanan khas Timur Tengah. Mulai dari nasi kebuli hingga nasi mandhi.

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.