Ondel-Ondel, Boneka Besar Betawi di Era Modern

Ondel-Ondel, Boneka Besar Betawi di Era Modern

Senibudayabetawi.com – Bentuknya berupa sepasang boneka raksasa sederhana lengkap diiringi musik pengiring. Ondel-ondel yang merupakan hasil karya seni Betawi kuno bernama barongan. Hingga detik ini, ondel-ondel masih dapat kita temukan dengan mudah di berbagai acara dan seni budaya Betawi. Tak hanya itu sobat senibudayabetawi, ondel-ondel diposisikan sebagai bagian wisata budaya dan produk cindramata.

Ondel-ondel merupakan boneka besar khas Betawi yang telah ada sejak  penjajahan Belanda oleh Pangeran Jayakarta Wijaya Karma. Boneka raksasa ini mengiringi jalannya upacara sunatan raja Banten (Mees, 1920: 64-66).  Dalam catatan historis buku catatan perjalanan pedagang Inggris bernama W. Scot yang mengungkap, ondel-ondel sudah ada sebelum 1.600 Masehi. 

Semula ondel-ondel bernama barung, lalu menjadi barongan. Dalam Bahasa Betawi artinya adalah sekelompok atau serombongan orang karena barongan bukan kesenian yang bisa dimainkan sendiri.

Tempo dulu barongan dibuat saat masyarakat Betawi Pinggir masih bergelut di sektor agraris. Akan tetapi ada perubahan seiring perjalanan waktu, saat sektor industri dan jasa hiburan masuk ke Jakarta. Pada 1970-an, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin mencanangkan ondel-ondel sebagai ikon Jakarta. Kini ondel-ondel kembali dihadirkan dalam kehidupan masyarakat Betawi, baik dalam bentuk seni pertunjukan maupun dekorasi.

Ondel-ondel Sebagai Pelindung

Boneka besar ondel – ondel dianggap  sebagai  leluhur yang dapat menjaga penduduk sebuah desa dan metafora leluhur sebagai pelindung. Masyarakat  tempo dulu masih  mempunyai  pemikiran  dan  kepercayaan  terhadap berbagai hal yang berbau mistis yang kemudian boneka ondel – ondel dijadikannya sebagai perantara  roh- roh  nenek  moyang  dengan  mereka.  

Menariknya, penampakan ondel-ondel zaman dulu sama sekali berbeda dengan yang sekarang. Ondel-ondel tempo dulu mempunyai bentuk wajah yang cenderung seram dan bercaling, berambut gondrong  dan berantakan  dengan  boneka  berukuran yang  lebih  besar  dibanding ondel-ondel saat ini. 

Bagian Ondel-ondel

Melansir Strategi Mempertahankan Budaya Ondel-ondel dalam Revitalisasi Kebudayaan Betawi (2014), ondel-ondel Betawi sendiri mempunyai  dua  bagian, yaitu  bagian  badan dan  kepala.  Pada  bagian  kepala ondel-ondel terdapat lukisan yang bertema fauna dan flora seperti naga, bunga delima, burung merak, dan  semanggi.  

Selain  itu  juga,  pada  kepala ondel-ondel terdapat  kembang  kelapa,  kumpulan  dari  kembang kelapa. Tak asal kembang sebagai hiasan, kembang kelapa diartikan pada  abad  ke  lima  belas Kota  Jakarta  yang  mempunyai  nama  Sunda  Kelapa  karena  sebagian  wilayahnya  adalah perkebunan dari kelapa. 

Sementara pada bagian wajah, boneka ondel-ondel laki-laki mempunyai warna merah  sebagai  lambang  dari  keberanian,  kekuasaan,  ego  yang  keras, dan  kekuatan. Pada bagian pakaiannya, mereka memakai ujung serong atau sadaria. 

Ondel-ondel perempuan mempunyai  warna  putih  yang melambangkan keramahan, kesucian, keanggunan,dan kelembutan. Sedangkan pada perempuan  menggunakan  kebaya  encim dengan bawahan berupa sarung jamblang.

Pada acara resmi, ondel-ondel perempuan biasanya menggunakan selendang di bahu  dengan  motif  fauna  atau  flora,  sedangkan ondel-ondel laki bermotif kotak-kotak.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.