Senibudayabetawi.com – Betawi tak sekadar mempunyai budaya unik, tapi juga kuliner yang beragam lho sobat senibudayabetawi.com. Kita mungkin kerap kali tau bahwa kuliner Betawi yaitu dodol, tapi ternyata kembang goyang juga kerap menjadi kudapan favorit. Itulah kenapa kembang goyang, kuliner Betawi anti gagal menggoyang lidah.
Penamaan kembang goyang sejatinya berasal dari bentuknya yang seperti kembang dan juga cara pembuatannya yang digoyang-goyang agar terlepas dari cetakan. Itulah kenapa disebut dengan kembang goyang.
Uniknya, bentuk cetakan kue kembang goyang pun menjadi ciri khas kue ini yakni memiliki bentuk seperti bunga. Saat akan membuat kue ini, Anda perlu merendam cetakan selama beberapa menit ke dalam minyak panas.
Selanjutnya, cetakan tersebut diletakkan ke permukaan adonan dan kita pastikan agar tak tenggelam. Tahapan selanjutnya yakni mulai kita goreng ke dalam minyak panas. Diketahui proses melepas adonan dari cetakan itu lah asal muasal nama Kembang Goyang berasal.
Tempo dulu, kue ini hanya memiliki rasa oroginal saja. Namun semakin berkembangnya tren, rasa Kembang Goyang beragam. Mulai dari wijen, pandan, coklat, dan masih banyak lagi.
Kue ini termasuk camilan jadul yang hingga kini masih digemari. Untuk teksturnya sendiri, camilan ini sangat renyah dan bisa dinikmati kapan pun.
Kebanyakan masyarakat Betawi menyajikan Kembang Goyang di momen-momen besar, seperti acara pernikahan dan juga Lebaran. Kembang Goyang kuliner Betawi anti gagal menggoyang lidah kerap disajikan di dalam toples.
Salah satu fakta menarik dari jajanan kue kembang goyang ini yakni muasalnya terispirasi dari perhiasan mewah. Bentuknya yang menyerupai kembang atau bunga ternyata mirip dengan hiasan mewah pada sanggul yang kerap digunakan oleh pengantin Jawa kaum kerajaan.
Hiasan sanggul atau konde biasanya berbahan emas yang berkilauan. Menariknya, saat sanggul atau konde ini digunakan oleh pengantin perempuan akan terlihat bergoyang-goyang.
Ramadani Wahyu