Demam Tenis, Begini Muasal Tenis di Betawi

Demam Tenis, Begini Muasal Tenis di Betawi

Senibudayabetawi.com – Marak olahraga tenis belakangan ini di Indonesia yang kerap digemakan oleh para influencer dan publik figur membuat tenis digandrungi banyak orang. Namun, siapa sangka bahwa cabang ini populer di Betawi sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Nah, bagaimana muasal tenis di Betawi?

Ya, kegiatan olahraga di Betawi secara formal dikelola oleh Bataviasche Sportclub. Lembaga ini mengelola berbagai fasilitas olahraga yang ada di Batavia. Mulai dari golf, renang, hoki, kriket hingga tenis. Uniknya, ada beberapa perkumpulan olahraga tenis antara lain Bataviasche Kantoor Tennis Bond, Batavia Tennis Association, Bataviasche Chineesche Tennisers Unie. Lalu ada juga Persatuan Tennis Indonesia Djakatra, Indonesische Dames Tennis Bond, dan perkumpulan tenis dengan berbagai latar belakang budaya.

Dalam Perkembangan Budaya Kosmopolitan di Batavia 1905-1942, perkumpulan olahraga tenis ini rutin menggelar berbagai kompetisi antarklub di Betawi. Bahkan, mereka kerap mengadakan pertandingan dengan klub tenis dari luar Betawi, salah satunya dari Singapura dan Malaysia.

Pemain Tenis Paling Menonjol di Masa Hindia Belanda

Salah satu pemain tenis bumiputra yang paling menonjol pada masa Hindia Belanda ini adalah Samboedjo Hoerip, yakni juara tenis Jawa. Samboedjo merupakan salah seorang bumiputra yang menjadi mayor penerbang KNIL yang juga menjadi salah satu atlet tenis bumiputra paling berprestasi pada masa kolonial.

Adapun keluarga Hoerip memang telah dikenal akan keterlibatan mereka dalam olahraga tenis. Samboedjo, Soelastri, Santoso, dan Soemadi merupakan para juara tenis yang mendominasi dunia tenis di Hindia Belanda terutama pada medio 1930-an.

Pada kejuaraan Piala Davis 1938 keluarga Hoerip mendominasi skuad utama tim tenis Hindia Belanda ketika menghadapi Federasi Malaya dan Singapura dengan Samboedjo, Soelastri.

Dunia tenis bumiputra pada masa kolonial tidak bisa dipisahkan dari sosok Dr. Hoerip dan Pangeran Soerio Hamidjojo (salah seorang putra Sunan Pakubuwono X dari Surakarta) yang bukan saja gemar pada olahraga ini. Akan tetapi juga seringkali mengadakan kompetisi tenis bagi masyarakat bumiputra.

Di Surakarta, Pangeran Soerio Hamidjojo juga memiliki lapangan tenis. Hoerip mulai mengenal olahraga tenis sejak masih menjadi siswa di HBS. Setelah lulus dari sekolah dokter, Hoerip aktif dalam berbagai klub tenis milik orang Eropa yang juga merupakan rekan sejawatnya.

Saat itu, ia dikenal sebagai salah seorang dokter bumiputra yang terkemuka. Pada 1922 iklan praktik Hoerip terpampang di koran Bataviaasch Nieuwsblad yang berpraktik di Gang Chasse, Salemba. Kegemarannya bermain tenis ini kemudian ditularkan kepada anakanaknya yang kemudian menjadikan keluarga Hoerip sebagai keluarga juara tenis terkemuka di Hindia Belanda sepanjang periode 1930-an.

Ramadani Wahyu

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.