Beginilah Tradisi Masyarakat Betawi Sambut Tahun Baru Islam

Beginilah Tradisi Masyarakat Betawi Sambut Tahun Baru Islam

Senibudayabetawi.com – Masyarakat Betawi memiliki ciri khas budaya dan agamanya yang kuat. Keduannya sama-sama berkaitan dan kerap kali tercermin dalam tradisinya. Termasuk momentum Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H yang jatuh pada hari ini, Rabu (19/7).

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H diperingati sebagai perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekah menuju Madinah (622 Masehi). Adapun dari perjalanan inilah kemudian melahirkan agama Islam hingga mengalami perkembangan pesat. Hijrah tersebut juga merupakan wahyu dari perintah Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat.

Pemaknaan Tahun Baru Islam juga mencerminkan arti perjuangan Nabi Muhammad demi menyebarkan agama Islam. Bahkan dalam perjalanannya hijrah tersebut, Nabi Muhammad harus rela meninggalkan saudara, tempat kelahiran, serta harta bendanya. Tentu, perjuangan siar agama Islam hingga sekarang kerap kali disambut meriah oleh umat Islam.

Berbagai Negara dan daerah semarak menyambutnya. Demikian pula dengan ‘mengawinkan’ antara tradisi daerahnya masing-masing dengan momentum suci ini. Termasuk Betawi yang memiliki tradisinya tersendiri. Bang Sanny, warga Cijantung, Jakarta Timur menyatakan Tahun Baru Islam biasa dimeriahkan dengan pawai obor sembari keliling kampung. Orang dewasa hingga anak-anak kerap terlibat memeriahkan acara ini.

“Kita melantunkan takbir dan sholawat sembari pawai obor, rame-rame gitu,” kenangnya kepada senibudayabetawi.com.

Adapun, perjalanan yang biasa ditempuh bermula dari Masjid Jamu Baitul Mutawin hingga salah satu pusat Kota Jakarta. Nuansa bertambah meriah sebab pawai obor juga diiringi rebana ketimpring khas Betawi dan kembang api. Langit malam Tahun Baru Islam begitu menyala dan meriah.

Tradisi Lebaran Anak Yatim

Tak hanya pawai obor, tradisi Betawi menyambut Tahun Baru Islam yang lain identik dengan Lebaran Anak Yatim. Ya, Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah juga kerap kali disebut-sebut dengan Lebaran Anak Yatim. Tepatnya pada 10 Muharram. Pasalnya, momen ini juga sekaligus momen membahagiakan anak yatim piatu. Seruan ini mengacu pada sebuah hadist dalam kitab Tanbighul Ghafiliin yang kemudian menjadi tradisi hingga saat ini.

Mengutip laman setubabakan.com, Lebaran anak yatim dilakukan masyarakat Betawi tepat 10 Muharram tahun baru Islam. Pagi-pagi anak-anak yatim piatu sudah dikumpulkan. Diiringi lantunan zikir-tahlil, mereka juga turut berdoa untuk orang tua mereka yang telah meninggal. Setelah itu, baru mereka dihibur dengan sajian makanan lezat serta hadiah-hadiah (pakaian, alat tulis, tas sekolah) serta uang.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.