Senibudayabetawi.com – Dibandingkan dengan berbagai menu kuliner Betawi lain, mungkin tak banyak orang yang tahu dengan krebek ayam. Krebek atau oblog merupakan salah satu kuliner Betawi yang kini telah langka. Bahkan kuliner ini hanya muncul di berbagai acara tertentu seperti sedekah bumi yang bersifat religi.
Tak banyak sumber referensi yang membahas terkait menu kuliner Betawi oblog ini. Namun, ada versi yang menyebut bahwa oblog berasal dari produk akulturasi antara budaya Melayu, Cina, Arab dan India. Ini terlihat dari bahan oblog yang memang didominasi rempah-rempah dan sekilas tampilannya seperti kari.
Adapun istilah oblog diyakini bersumber dari onomatope bunyi saat memasak secara kerebek atau ungkeb. Sumber bunyi ini berasal dari paso atau wadah tempat memasak yang saat ditutup rapat menyebabkan suara. Uniknya, tiruan bunyi tersebut yakni “blok blok blok...” seperti suara air yang mendidih.
Awalnya, kuliner ini berkembang di wilayah Timur dan Utara Jakarta. Dulu, kuliner oblog memanfaatkan daging ayam kampung untuk bahan utamanya. Lalu, setelah tahun 1960-1970-an tepatnya saat ternak ayam ras (boiler) semakin marak maka ayam kampung sulit didapatkan.
Eksplorasi untuk menemukan bahan utama oblog dilakukan masyarakat yang selanjutnya menggunakan bebek menila. Tak disangka ternyata daging bebek menila justru rasanya lebih nikmat dibanding oblog ayam kampung. Alhasil mulai tahun 1970an masyarakat sekitar wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara menggunakan bahan utama berupa bebek menila.
Kuliner oblog termasuk salah satu kuliner Betawi dengan perpaduan berbagai rasa yang kaya. Mulai dari rasa pedas, gurih yang berpadu sempurna dengan rasa asam, pedas dan asin. Tak ayal jika kuliner ini sangat cocok sebagai menu makan siang. Paling tidak hingga tahun 1980-an, krebek kerap dijajakan banyak pedagang keliling. Pemerintah pada saat itu berusaha memperkenalkan secara luas kuliner oblog sebagai kuliner khas Betawi.
Ramadani Wahyu