Senibudayabetawi.com – Nama Gondangdia belakangan sangat populer. Selain karena viralnya lagu Cikini Gondangdia di media sosial, rupanya kawasan ini sudah eksis sejak kolonial. Lalu, bagaimana sejarah awal mula Gondangdia?
Penamaan Gondangdia sebenarnya memiliki berbagai versi. Namun, banyak yang mengatakan, bahwa Gondangdia berasal dari nama pohon gondang yang banyak tumbuh di wilayah tersebut. Sementara versi lain menyebut, Gondangdia bermula dari nama salah satu binatang air (sejenis keong) berukuran besar.
Kawasan Gondangdia sangat lekat dengan bangunan dengan sentuhan Belanda. Sebelumnya, daerah ini merupakan kantor pengembang perumahan De Boewploeg, semasa pemerintahan Daendels. Semenjak itu pula, Gondangdia masuk ke dalam wilayah bagi kaum elite di Menteng.
Awal Mula Gondangdia
‘Sejarah Perkembangan dan Peran Masjid Cut Meutia Dalam Bidang Keagamaan, Pendidikan, dan Sosial di Menteng 1987 – 2015’, menyebut setelah Belanda hengkang dari Indonesia, gedung ini beralih fungsi menjadi markas besar Angkatan Laut Jepang.
Saat pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, gedung ini dihibahkan ke pemerintah DKI Jakarta. Tak hanya itu, gedung ini bahkan berencana akan dihancurkan. Ini karena kondisinya sudah tak layak. Namun, akhirnya gedung ini diperbaiki dan sebagai masjid. Pembangunan masjid ini – yang kemudian menjadi masjid Cut Meutia diinisiasi oleh Jenderal A.H Nasution.
Sejak tempo dulu, Gondangdia telah memiliki pasar bernama Pasar Gondangdia. Di tempat ini pula kali pertama kemunculan gado-gado Boplo. Awal mula kata Boplo berasal dari De Boewploeg. Ini sekaligus memiliki sejarah panjang dan menjadi lokasi mewah warga Belanda. Ciri khas bangunan Belanda masih sangat kentara di sini.
Ramadani Wahyu