Senibudayabetawi.com – Dibanding dengan keroncong pada umumnya, keroncong Tugu memiliki ciri khas tersendiri. Dikenal sebagai keroncong “Moresco”, irama musik keroncong Tugu bernuansa Portugis.
Keroncong yang diperkirakan berasal dari ungkapan atau bunyi kroncong-kroncong yakni suatu bunyi yang dikeluarkan oleh sebuah alat musik petik berbentuk gitar dengan ukuran kecil. Alat musik ini kali pertama masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Portugis.
Kelompok musik keroncong Tugu beranggotakan orang-orang Indo Portugis di Batavia sejak abad XVII, menggunakan instrumen musik ini sebagai peralatan utama.
Dalam Keroncong Tugu yang diterbitkan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, penampilan mereka lekat dengan irama musik Moritaku yang bernuansa Portugis dan lagu-lagu berirama pantun.
Menurut C.F. Annex keroncong Tugu telah dikenal di kota Batavia sejak abad XVIII dan abad XIX sebagai keroncong “Moresco”.
Terdapat berbagai jenis irama lagu dari musik keroncong, baik dalam musik keroncong Tugu maupun musik keroncong yang kemudian berkembang, yakni Irama lagu pantun, irama stambul (keroncong Kemayoran), langam keroncong serta langgam Jawa.
Dalam kelompok musik keroncong Tugu, yang merupakan ciri khas yakni keroncong Moresco yakni irama musik yang tergolong jenis paling tua dalam khasanah musik keroncong, irama musik ini sangat mudah untuk dikenali dan beradaptasi.
Lagu Moresko dalam Keroncong Tugu
Musik keroncong dengan lagu Moreskonya yang sedikit banyak berwatak ketimuran, iramanya cocok dengan selera pandukungnya, dan pada masa jayanya banyak digemari orang-orang Kristen di kampung-kampung “Srani” seperti di Tugu.
Sebagai tambahan, karena lagunya pendek maka sangat cocok untuk mengiringi pantun-pantun empat baris (Kwatren). Demikian bentuk syairnya yaitu pantun berkait.
Lagu Moresko pada masa-masa yang lalu biasanya digunakan untuk mengiringi sajak-sajak cinta. Moresko berpangkal dari kata “Moro”. Istilah ini diasosiakan dengan golongan Arab Islam yang banyak mempengaruhi jalannya sejarah dan perkembangan kebudayaan di Eropa hingga ke Asia.
Sementara peralatan musik yang dipakai dalam keroncong Tugu antara lain keroncong, biola, rebana, bass rendah, gitar, suling dan melodi gitar.
Menariknya, keberadaan alat musik rabanna atau gendang rebana dalam irama musik ini merupakan salah satu ciri dari orkes keroncong selain peralatan musik itu sendiri.
Ramadani Wahyu