Senibudayabetawi.com – Tarian Betawi yakni Lenggang Nyai eksis sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara dalam peluncuran maskot Piala Asia di Qatar pada 1 Desember 2023. Acara yang berlangsung di jantung kota Doha ini menandai kemunculan maskot Piala Asia, Jerboa.
Lenggang Nyai sukses dibawakan oleh kelompok Sanggar Puspa Qinarya. Dalam kesempatan itu, ketua Sanggar Puspa Qinarya, Margie Aziz menyampaikan perasaannya.
“Kami merasa terhormat karena terpilih dari banyak kelompok tari di Qatar. Ini bukan hanya kesempatan bagi kami, tetapi juga bagi Indonesia untuk memperkenalkan budaya dan tradisinya,” ungkap dia dalam keterangannya.
Kelompok Sanggar Puspa Qinarya bukan pemain baru. Sanggar ini dikenal karena perannya dalam mempromosikan tarian Indonesia di Qatar, termasuk penampilannya di Flag Plaza Festival yang merupakan bagian dari festival Piala Dunia tahun lalu.
Duta Besar RI di Qatar, Ridwan Hassan menyatakan pentingnya momen ini khususnya untuk mempromosikan budaya Indonesia.
“Kami akan memaksimalkan setiap kesempatan selama Piala Asia untuk mempromosikan Indonesia. Kami juga telah menyiapkan serangkaian kegiatan, termasuk pagelaran tari dan mini turnamen olahraga,” jelas dia.
Diketahui Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Asia pada Januari hingga Februari 2024 untuk kategori senior dan April-Mei 2024 untuk kategori U23.
Tari Lengggang Nyai Betawi
Tari Lenggang Nyai sendiri merupakan salah satu tarian populer yang ada dalam masyarakat Betawi karena kerap dipertunjukkan dalam serangkaian acara di Jakarta.
Namun, sebelum menjadi populer Tari Lenggang Nyai konon sekadar tarian yang dipentaskan dalam acara-acara peringatan Agustusan.
Tari kreasi baru yang diciptakan oleh Wiwiek Widiyastuti pada tahun 2002 ini konon terinspirasi dari kisah Nyai Dasima, nyai cantik asli Betawi yang tekanan ketika menjadi istri seorang Belanda, Edward William.
Beragam aturan-aturan yang ditetapkan oleh suaminya membuat Nyai Dasima tertekan dan memberontak.
Tari Lenggang Nyai Bermakna Perjuangan Hak Perempuan
Perjuangan atas hak-hak perempuan inilah yang menjadi inspirasi terbesar Wiwik. Tampak dalam karakter gerakan Tari Lenggang Nyai yang lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk gerakan lincah.
Gerakan tersebut mencerminkan karakter perempuan Betawi. Keceriaan dan keluwesan gadis belia Betawi tampak mencolok.
Sejarah Tari Lenggang Nyai juga menyimpan perjalanan yang panjang. Sebelum populer seperti saat ini, tahun 2002, tarian ini pernah pentas secara massal dalam acara LIGA MANDIRI yang diadakan oleh PSSI di Stadion Gelora Bung Karno.
Sebanyak 400 penari se-Provinsi DKI Jakarta melenggang dengan meriah. Tarian ini kembali dibawakan massal dalam acara Parade Senja di Istana Negara pada 17 Agustus 2002.
Ramadani Wahyu