Hangatkan Tubuh di Musim Hujan dengan Kopi Jahe dan Bir Pletok Khas Betawi

Hangatkan Tubuh di Musim Hujan dengan Kopi Jahe dan Bir Pletok Khas Betawi

Senibudayabetawi.com – Musim hujan tiba, dan hawa dingin mulai terasa menusuk tulang. Saat seperti ini, tubuh membutuhkan minuman hangat untuk menjaga imunitas. Salah satu pilihan terbaik adalah minuman tradisional khas Betawi, yaitu kopi jahe dan bir pletok. Kedua minuman yang sudah ada sejak abad ke-18 ini memilki beragam manfaat.

Kopi Jahe: Perpaduan Sempurna Kopi dan Jahe

Kopi jahe merupakan minuman yang terbuat dari perpaduan kopi, jahe,  cengkih, kapulaga, kayumanis dan daun pandan. Rasa hangat dan pedas dari jahe berpadu sempurna dengan aroma khas kopi, menciptakan sensasi yang unik dan menggugah selera. Tak jarang juga kopi jahe dipadukan dengan susu kental manis dan gula pasir.

Minuman ini kerap disajikan pada malam hari sebagaimana fungsinya sebagai penghangat badan. Melalui sajian minuman ini pula tersirat makna rekatnya kebersamaan dan keterbukaan dalam masyarakat Betawi untuk menjalin silaturahmi bersama. 

Jika dibandingkan dengan jenis minuman lain, status kopi jahe  tempo dulu tergolong istimewa karena hanya hadir saat perayaan acara-acara besar tertentu.

Masyarakat Betawi biasa menyebut sajian minuman ini dengan nama Zanzabil, sedangkan kata ”kopi” disebut dengan nama Gahwa. Perbedaan penamaan ini disebabkan kebiasaan minum kopi yang awalnya berasal dari bangsa Arab dan barat (Portugis) didominasi oleh rasa pahit. 

Kandungan jahe dan rempah-rempah di dalamnya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan nyeri otot dan sendi, serta menghangatkan tubuh. Nah sobat senibudayabetawi.com, itulah kenapa kopi jahe sangat cocok kita konsumsi saat hujan seperti ini.

Bir Pletok: Minuman Tradisional yang Kaya Rempah

Minuman bir pletok biasa disebut sebagai “wine-nya masyarakat Betawi”. Muasal minuman ini ada karena masyarakat Betawi yang kerap melihat dan meniru kebiasaan orang Belanda menyesap wine. Alhasil, dibuatlah minuman khusus serupa yang juga menghangatkan tanpa alkohol yang diberi nama bir pletok. Orang Betawi yang kebanyakan umat Islam maka bisa menikmati bir tak memabukkan ini.

Sementara untuk istilah ‘pletok’ diduga berasal dari dua versi yang hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Versi pertama menyebut, bunyi “pletok” diduga berasal dari bunyi bahan pembuat bir saat dikocok ruas bambu bersama es batu. Versi kedua menyatakan bahwa “pletok” juga bisa berasal dari bunyi tutup botol anggur saat dibuka.

Warna merah dari minuman ini mirip dengan wine berasal dari bahan secang. Rudy menyebut, ia menggunakan 12 macam bahan. Mulai dari kayu secang, sereh, jahe, biji pala, cengkeh, kayu manis, cabe Jawa, kapulaga, gula pasir, lada hitam, daun jeruk, pandan, hingga bunga lawang. 

Bir pletok adalah minuman khas Betawi yang terbuat dari berbagai macam rempah seperti jahe, kayu manis, kapulaga, dan daun pandan. Meskipun namanya mirip dengan bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali. Bir pletok memiliki rasa yang unik, manis, sedikit pedas, dan harum.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.