Sejarah Film Pertama di Hindia Belanda

Sejarah Film Pertama di Hindia Belanda

Senibudayabetawi.com – Sejarah film di Indonesia merupakan sejarah transformasi dari bentuk teater menjadi bentuk film. Awalnya, bentuk pertunjukkan panggung seperti tontonan rakyat begitu populer lalu digantikan oleh komedi stamboel. Eksistensinya mulai pudar lalu beralih ke film.

Sejatinya, film di Hindia Belanda telah ada sejak 1900, tapi peminatnya masih terbatas. Film paling pertama yang diputar di Hindia Belanda yakni telah diberitakan oleh harian Bintang Betawi pada 30 November 1900 (Ryadi Gunawan, 1990: 20-28).

Bintang Betawi memuat pengumuman tentang adanya pertunjukkan gambar hidup berisi tentang banyak hal di Eropa dan Afrika Utara. Pertunjukkan ini kali pertama digelar di salah satu rumah di Tanah Abang mulai pukul 7 malam.

Menariknya, harga karcisnya terdiri dari tiga kategori. Harga untuk kelas I f 2, kelas II f 1 dan kelas III f 0,50. Sementara perusahaan film orang Tionghoa yang pertama hadir di Batavia adalah The South Sea Film Co, yang merupakan gabungan dari beberapa perusahaan (Misbach Yusa Biran, 2009: 79).

Pimpinannya diserahkan pada Hien di daerah Toko Tiga, Batavia. Salah satu orang yang berada di perusahaan ini merupakan lulusan Universitas Fu Tan di Shanghai, pusat industri film di Tiongkok. Perusahaan ini merencanakan pembuatan film berjudul Lily van Java. Diundanglah juru kamera dan sutradara dari Amerika bernama Len H. Roos. Syuting dilakukan di daerah Mangga Besar.

Namun, setelah Roos pulang ke Amerika, proses pembuatan film tidak diketahui kelanjutannya. Pembuatan film ini akhirnya diambil alih oleh Nelson, anak buah Tio Tek Djin, pemimpin Miss Riboet Orion, rombongan toneel terkenal. Dia berkenalan dengan David Wong, seorang karyawan General Motors di Batavia.

Perkembangan Film Semakin Pesat

Pada tahun 1929, muncul tiga perusahaan film milik orang Tionghoa di Batavia, yakni Nangsing Film Corporation, Tan’s Film Company dan satu milik Tan Boen Soan (Misbach Yusa Biran, 2009: 86).

Tahun 1931, muncul lagi dua perusahaan film milik orang Tionghoa di Batavia, yaitu Batavia Motion Picture Company dan Cino Motion Picture Corporation. Pada tahun 1929, Nansing Film membuat film berjudul Resia Boroboedoer. Dengan berani film ini mengundang Olive Young, bintang film Tionghoa yang terkenal di Hindia Belanda (Sarief Arief, 2010: 33).

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.