Hari Film Nasional, "Gambar Idoep" Pertama Kali di Batavia

Hari Film Nasional, “Gambar Idoep” Pertama Kali di Batavia

Senibudayabetawi.com – Peringatan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret 2023 ini kembali mengingatkan akan peranan film sebagai sarana hiburan, edukasi bagi penontonnya. Nah, bertepatan dengan Hari Film Nasional, mari kita ulas sejarah film pertama di Batavia tahun 1900 bernama “gambar idoep”.

Istilah “gambar idoep” merupakan pemutaran film pertama pada 5 Desember 1900. Adapun film yang diputar waktu itu yaitu film dokumenter perjalanan Ratu dan Raja Belanda di Den Haag.

Uniknya, tempat pemutaran film ini yaitu di sebuah rumah di sebelah pabrik kereta Maatschappij Fuchss di Kebon Jae, Tanah Abang. Bahkan pemutaran film perdana ini diulas dalam surat kabar Bintang Betawi yang terbit pada 4 Desember 1900.

Pemutaran Film sesuai Kelas

Pada pemutaran film ini, harga tiketnya juga dikemas sangat unik, f2 untuk kelas I, f1 untuk kelas II dan f0,5 untuk kelas III. Film berlangsung pukul 7 malam, sebelum waktu hiburan lain seperti komedi stambul dan opera Melayu. Adapun untuk dua hiburan tradisi ini mulainya dari pukul 9 hingga 12 malam. Pemilihan waktu pukul 7 dinilai pas sebab berada pada jeda pulang kerja (jam 5-6 sore) hingga waktu pemutaran hiburan ini.

Pimpinannya diserahkan pada Hien di daerah Toko Tiga, Batavia. Salah satu orang yang berada di perusahaan ini merupakan lulusan Universitas Fu Tan di Shanghai, pusat industri film di Tiongkok. Perusahaan ini merencanakan pembuatan film berjudul Lily van Java. Diundanglah juru kamera dan sutradara dari Amerika bernama Len H. Roos. Syuting dilakukan di daerah Mangga Besar.

Namun, setelah Roos pulang ke Amerika, proses pembuatan film tidak diketahui kelanjutannya. Pembuatan film ini akhirnya diambil alih oleh Nelson, anak buah Tio Tek Djin, pemimpin Miss Riboet Orion, rombongan toneel terkenal. Dia berkenalan dengan David Wong, seorang karyawan General Motors di Batavia.

Perkembangan Film Semakin Pesat

Pada tahun 1929, muncul tiga perusahaan film milik orang Tionghoa di Batavia, yakni Nangsing Film Corporation, Tan’s Film Company dan satu milik Tan Boen Soan (Misbach Yusa Biran, 2009: 86).

Tahun 1931, muncul lagi dua perusahaan film milik orang Tionghoa di Batavia, yaitu Batavia Motion Picture Company dan Cino Motion Picture Corporation. Pada tahun 1929, Nansing Film membuat film berjudul Resia Boroboedoer. Dengan berani film ini mengundang Olive Young, bintang film Tionghoa yang terkenal di Hindia Belanda (Sarief Arief, 2010: 33).

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.