Akulturasi Bangsa Arab Hadramaut ke dalam Betawi

Akulturasi Bangsa Arab Hadramaut ke dalam Betawi

Senibudayabetawi.com – Keberadaan bangsa Arab Hadramaut dalam memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan budaya di tanah Betawi. Mulai dari sosial budaya, politik, hingga ekonomi.

Menurut van den Berg, bangsa Arab Hadramaut telah berinteraksi dengan masyarakat Betawi dalam tiga atau empat generasi. Faktor percepatan proses akulturasi antar bangs aini yakni karena adanya perkawinan. Melalui proses ini, orang Arab Hadramaut dan masyarakat pribumi akan mudah terintegrasi.

Tak hanya itu, proses akulturasi budaya pribumi Batavia dengan budaya Arab juga dapat terlihat dalam prosesi acara pernikahan.

Utamanya dari pakaian yang dipakai oleh pengantin pria yang memakai jubah panjang sampai mata kaki dan memakai kopiah. Nuansa akulturasi semakin kental dengan adanya alunan rebana serta iringan tari Zapin.

Pengaruh Kuliner

Mengingat berabad-abad lamanya asimilasi dan akulturasi ini hingga dalam hal kuliner pun turut terpengaruh. Ini terlihat dari kuliner dalam rumah tangga Betawi Arab. Biasanya mereka berdomisili di daerah Condet, mampang, pekojan, Tanah Abang dan Krukut. Kuliner yang disajikan biasanya nasi Kembuli yang terdiri dari daging kambing dan acar-acaran Arab.

Dalam hal berpakaian, pengaruh orang Arab Hadramaut juga sangat mencolok. Masyarakat Batavia banyak yang memakai jubah panjang hingga mata kaki. Sedangkan bagian kepalanya memakai tarbus atau “ikal” jakatan diikat dengan sorban.

Pengaruh Bidang Politik

Dalam bidang politik, bangsa Hadramaut menunjukkan giginya. Seperti pemberontakan di masa kolonial yang dimotori para Ulama termasuk Sayyid Husein ibn Abu Bakar al Idruys (wafat 1756 M) di Luar Batang.

Ulama masa kolonial Belanda tidak hanya berfungsi sebagai pembawa Islam tapi juga memainkan peran penting dalam melawan kolonial Belanda.

Masjid Luar Batang salah satu contohnya yang digunakan oleh Sayyid Husein ibn Abu Bakar al Iydrus untuk menyebarkan agama Islam di sekitar Batavia. Menurut Nico Kaptein’” sewaktu masih hidup Sayyid Husein ibn Abu Bakar al-Iydrus pernah ditangkap penjajah Belanda karena dituduh mengajak masyarakat pribumi untuk memberontak kepada Belanda.

Dengan adanya peran orang Arab Hadramaut, turut mengubah system pemerintahan yang tadinya bercorak Hindu/ Budha kepada politik Islam terbukti dengan di tegakannya Syariah Islam. Karena dalam sejarah suatu kerajaan apabila raja telah memeluk Islam maka rakyatnya akan patuh kepada raja dan memeluk Islam pula.

Pengaruh dalam Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, orang Arab Hadramaut di Batavia yang sukses dalam perdagangan umumnya mereka berdagang minyak wangi, Kurma, sajadah, permadani. Mereka bahkan mengimpor dari Eropa seperti besi, Emas, Perak, dan barang-barang lainnya untuk mereka jual di Batavia.

Umumnya orang Arab Hadramaut yang sukses di Batavia sudah mampu mendirikan pabrik-pabrik di sekitar tepian sungai Ciliwung, mengingat salah satu alat transfortasi dahulu adalah aliran sungai Ciliwung. Mungkin pabrik di tepian sungai Ciliwung dimaksudkan agar mempermudah akses keluar-masuk barang ke pabrik.

Menurut van den Berg, sebagian dari orang Arab Hadramaut di Batavia mereka suka meminjam-minjamkan uang kepada masyarakat pribumi dengan imbalan bunga pengembalian yang besar atau dalam Islam disebut dengan Riba untuk mememuhi kehidupan mereka sehari-hari.

Kehadiran orang Arab Hadramaut telah membuat konstribusi besar bagi masyarakat pribumi, mengingat migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia cukup besar.

Namun relasi ini ditandai oleh kebutuhan kedua belah pihak dalam kedudukan yang berbeda. Orang Arab Hadramaut sebagai pedagang memerlukan tenaga kasar. Sehinggaorang Arab Hadramaut sebagai majikan membutuhkan pemasaran. Sebaliknya, masyarakat pribumi membutuhkan pekerjaan sebagai tenaga buruh.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.