Senibudayabetawi.com – Maraknya ulama Betawi yang muncul pada abad ke 19 hingga 21 membawa dampak signifikan terhadap masyarakat Islam di Jakarta. Ini terjadi karena perubahan sosial dan politik masyarakat Betawi dalam pengaruh kolonialisme.
Selain itu, kemajuan teknologi dan sarana transportasi memungkinkan para ulama Betawi untuk mengembangkan jaringan dakwah dan keulamaan secara lebih luas dan efektif. Oleh karena itu ini menjadikan pilar penting perkembangan masyarakat Islam di Jakarta periode 19 dan 21.
Namun, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Betawi mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan. Terjadi migrasi besar-besaran dari daerah sekitar ke Jakarta, termasuk banyak orang yang berpendidikan agama.
Hal ini memicu pertumbuhan kegiatan keagamaan di kota ini, termasuk peningkatan jumlah ulama Betawi. Mereka menjadi tokoh penting dalam perkembangan masyarakat Islam di Jakarta pada masa itu.
Bersamaan dengan itu, ulama Betawi juga mentransformasikan pandangan dan praktik keagamaan mereka. Mereka mulai mengadopsi pandangan-pandangan baru dari luar, seperti pemikiran reformis dan modernis dalam Islam.
Ini tercermin dari pendirian organisasi keagamaan baru yang dipimpin oleh ulama Betawi, seperti Persatuan Islam (Persis) pada tahun 1923 dan Nahdlatul Ulama (NU) cabang Betawi pada tahun 1926.
Dalam konteks ini, dakwah ulama Betawi mengalami tantangan sosial dan politik yang signifikan. Mereka mengadopsi strategi dakwah yang lebih proaktif dan inklusif dengan mengedepankan pendekatan pendidikan dan sosial untuk menyebarkan ajaran Islam.
Ini diwujudkan dengan mendirikan madrasah dan yayasan keagamaan dan sosial yang memfasilitasi kegiatan keagamaan dan kewirausahaan di kalangan komunitas Muslim.
Kesimpulannya, perkembangan ulama Betawi dari abad ke-19 hingga awal abad ke-20 menjadi signifikan dalam menentukan arah perkembangan masyarakat Islam di Jakarta.
[…] – Ulama Betawi memiliki peran penting, termasuk dalam mengembangkan masyarakat Islam di Jakarta pada abad ke 19 […]