Trem Listrik Antisipasi Polusi Udara di Batavia

Trem Listrik Antisipasi Polusi Udara di Batavia

Senibudayabetawi.comPolusi udara di Jakarta terus menerus melonjak belakangan ini. Permasalahan ini menjadi perhatian serius karena memicu dampak buruk penyakit kesehatan dan lingkungan. Sejak pemerintah kolonial, isu polusi udara di Batavia menjadi perhatian sehingga mendorong penciptaan trem listrik di Batavia. 

Jauh sebelumnya, trem listrik berhasil ditemukan oleh Ernst Werner von Siemens pada akhir abad ke 19. Percobaan kali pertama yakni di pinggiran kota Berlin, Groß-Lichterfelde, Jerman pada tanggal 16 Mei 1881.

Sebelum dijalankan, Ernst Werner von Siemens bahkan sudah membuat jalur rel beraliran listrik terlebih dahulu pada1879. Seiring perkembangan teknologi, trem uap pun bergeser diganti dengan trem listrik.

Dalam Perkembangan Trem Batavia Tahun 1869-1930, kali pertama trem listrik mulai beroprasi di Batavia tepatnya pada bulan April 1899. Ini sekaligus mengalahkan Belanda yang mulai memakai jasa trem listrik antara Haarlem dan Zandbvoort pada bulan Juli 1899 oleh Batavia Elektrische Tram Maastschappij (BETM).

Trem Uap Memicu Polusi dan Bising

Pelayanan trem listrik jauh lebih baik daripada kendaraan sebelumnya, yakni trem uap yang bergantung pada suhu uap. Trem uap juga kerap kali menimbulkan polusi dan suara yang bising. Meski demikian, trem listrik tidak selalu berjalan mulus karena terkadang mengalami gangguan dikala banjir datang. 

Trem listrik memperoleh pasokan listrik dari Algemencee Nederlandsch Indisch Elektriciteits-Maatschappij (AEG) yang sumber pembangkit tenaga lisatriknya terdapat di daerah Meester Cornelis (Jatinegara).

Menariknya, trem listrik memiliki karakteristik yang cukup jelas, pada atap pada gerbong penariknya terdapat pantograf yang terkoneksi pada sambungan kabel di atas jalurnya. Sementara di beberapa badan gerbong-gerbong trem listrik terdapat suatu yang khusus, yaitu gerbong dengan tulisan “Inlanders”. Ini mengindikasikan gerbong tersebut khusus mengangkut orang-orang pribumi. 

Pemisahan kelas juga diterapkan pada trem listrik. Awalnya, trem listrik ini bertarif 15 sen, 10 sen untuk kelas dua dan 5 sen untuk kelas ttiga. Trem listrik memberi pelayanan dengan 13 buah trem yang tiap 10 menit sekali siap mengangkut penumpang. 

Kendati demikian, trem listrik di Batavia tak mengancam keberadaan trem uap. NITM dengan trem uapnya masih beroperasi di ketiga lijn yang sudah dipakai dari 1880-an.

Jalur trem milik BVM memiliki enam lijn, empat diantaranya jalur lama yang merupakan lijn bawaan dari kedua perusahaan trem milik BETM dan NITM. 

Hadirnya perusahaan trem kedua di Batavia, yaitu BETM dengan trem listriknya berdampak besar sebagai salah satu transportasi publik kota. Momentumnya pada 1925, Burgermeester (walikota) Batavia yang dijabat oleh Ir. Voorneman, mengusulkan agar kedua perusahaan trem ini di Batavia, NITM dan BETM bergabung sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi darat.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.