Silat Langkah Empat Kelima Pancer Terpengaruh Tiongkok?

Silat Langkah Empat Kelima Pancer Terpengaruh Tiongkok?

Senibudayabetawi.com – Silat atau maen pukulan di Betawi banyak dipengaruhi oleh tradisi silat Tiongkok. Salah satunya aliran Langkah Empat Kelima Pancer. Aliran yang kali pertama berkembang di Kalibata ini dibawa oleh Guru Ong, seorang Tionghoa muslim.

Guru Ong merupakan seorang pengrajin batu bata. Marga Ong sendiri berasal dari dialek Hokkian dan dalam bahasa Mandarin dikenal dengan dengan marga Wang. Selain berprofesi sebagai pengrajin batu bata, Guru Ong juga merupakan seorang yang pandai ilmu silat atau dikenal sebagai maen pukulan oleh masyarakat Betawi.

Ilmunya diturunkan kepada anaknya dan anak kepada cucunya sampai generasi keempat. Pencak silat aliran ini pada awalnya merupakan tradisi warisan keluarga saja dan hanya boleh diturunkan dari garis hubungan darah dari guru Ong.

Mulanya, Guru Ong pun menurunkan ilmu maen pukulannya pada anak lelakinya, H. Samki. Orang-orang sekitarnya memanggilnya dengan H. Beki. Bermula dari H. Samki ini maen pukulan ini diturunkan lagi kepada H. Muhammad dan selanjutnya ke H. Abdul Mutholib lalu pada Budi Joesack Kurniawan yang menjadi generasi kelima.

Barulah pada generasi kelima di bawah pimpinan Joesack Kurniawan, pencak silat aliran ini diajarkan secara terbuka dengan tujuan supaya dapat dilestarikan dan tidak punah.

Jurus dalam Maen Pukulan Langkah Empat Kelima Pancer

Dalam Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi karya G.J Nawi, maen pukulan ini memiliki metode dan teknik pukulan delapan jenis. Adapun sasarannya ada pada 83 titik di tubuh lawan yang merupakan area vital. Sementara jurus-jurusnya dimulai dengan salam hormat, lalu delapan jurus dasar yakni jurus pukul, tangkis luar, tangkis dalam, ketok, ampit, bandul, saup dan tarik.Khusus untuk Langkah terdiri dari Langkah Tiga dan Langkah Empat Kelima Pancer.

Maen pukulan Langkah Empat Kelima Pancer juga mengenal permainan senjata, seperti golok, sikak, dan pisau belati. Terdapat pula Teknik senapas, setengah napas, dan seperempat napas. Ciri khas maen pukulan ini yakni memiliki pukulan yang cepat, tepat dan akurat.

Cepat dalam melontarkan pukulan disesuaikan dengan ketepatan napas (senapas, setengah napas, dan seperempat napas). Akurat yakni pukulan harus benar-benar tepat mengenai sasaran. Kuda-kuda maen pukulan ini bervariasi dari kuda-kuda tinggi di jurus pukul sampai jurus ketok hingga kuda-kuda rendah mulai dari jurus ampit sampai jurus tarik.

Uniknya, maen pukulan ini mengenal Teknik pengobatan dengan metode pengurutan menggunakan minyak hasil ramuan para pendahulu Bernama minyak Lekap yang diramu dari minyak kelapa, arak dan resep lain.

Melansir Akulturasi Unsur Kungfu Tiongkok dalam Pencak Silat Betawi karya Agustinus, dkk, selain dapat ditelusuri muasalnya pada satu sosok Tiongkok muslim yang bernama Guru Ong. Jurus-jurusnya memiliki kemiripan dengan kungfu Tiongkok Utara yang mempunyai banyak perpindahan langkah.

Hanya saja, tidak lagi ada nama-nama Tiongkok dalam jurusnya karena pemberian nama dalam bahasa Indonesia hanya berdasarkan fungsinya, seperti: salam, pukulan, tangkis luar, dan lain-lain.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.