Permainan Betawi Tok Kadal, Terinspirasi dari Hewan Bengkarung

Permainan Betawi Tok Kadal, Terinspirasi dari Hewan Bengkarung

Senibudayabetawi.com – Namanya memang unik, Tok Kadal. Begitulah anak-anak Betawi menyebutnya. Namun jangan berpikiran jika mainan ini memanfaatkan hewan kadal. Nama lain permainan Betawi Tok Kadal yakni kalawadi. Konon, tempo dulu mainan ini berawal dari keterkejutan anak-anak akan hewan kadal atau bengkarung.

Ada segudang permainan tradisional yang akrab bagi anak-anak Betawi tempo dulu. Namun sayangnya keberadaannya kini semakin langka di tengah maraknya gadget atau ponsel pintar. Permainan Tok Kadal tak hanya ada di Betawi lho. Di beberapa wilayah di Indonesia permainan tradisional ini biasa disebut dengan gatrik dan gelatik.

Melansir dari laman Jakarta.go.id, permainan ini biasa dimainkan dengan cara berkelompok. Adapun kelompok terbagi menjadi dua dan secara bergantian mereka bermain. Nah, semakin penasaran bukan bagaimana awal mula permainan ini?

Tak ada sumber referensi yang persis mengetahui kapan tepatnya keberadaan permainan Tok Kadal ini. Bermula dari keterkejutan anak-anak Betawi akan kadal, hingga secara reflek mereka melempar jauh kadal dengan batang kayu.

Saat itulah anak-anak mulai menjadikan reflek tersebut sebagai permainan khusus di tempat terbuka. Dalam permainannya, anak-anak menggunakan sebatang kayu. Lalu bagaimana permaiannnya?

Bagaimana Permainan Betawi Tok Kadal?

Setelah kelompok dibagi menjadi dua, anak-anak mengumpulkan berbagai alat. Mulai dari kayu bulat sepanjang 40 sentimeter dengan diameter 2,5 hingga 3 sentimeter. Kayu ini nantinya untuk pemukul. Tambahan kayu lain berukuran kurang lebih 10 sentimeter. Khusus kayu kedua ini merupakan perumpamaan dari kadal.

Selanjutnya, gali lubang di tanah dengan diameter sekitar 5 sentimeter. Ini juga bisa diganti dengan memasang dua buah batu bata diletakkan berjajar dengan jarak kurang lebih 5 sentimeter.

Permainan ini diawali dengan suit untuk menentukan kelompok yang bermain terlebih dahulu. Sedangkan kelompok yang kalah dalam suit harus berjaga di posisi yang telah disepakati. Untuk kelompok yang bermain bisa mencongkel kadal setinggi-tingginya dari lubang atau di atas batu bata yang tersusun.

Jika kayu atau perumpamaan kadal itu tertangkap oleh kelompok penjaga maka pemain yang mencongkel kadal telah dianggap mati. Sehingga akan dilanjutkan oleh pemain kedua. Namun, jika tak tertangkap maka kadal dilemparkan ke arah pemukul. Bila terkena maka akan mati juga. Tapi jika tak tepat maka permainan bisa dilanjutkan.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.