Senibudayabetawi.com – Guna melestarikan tari tradisional Betawi yang menjadi bagian teater rakyat Topeng Betawi maka banyak bermunculan tarian yang dibawakan sendiri. Salah satunya yakni Tari Kang Aji. Alasan di balik lepasnya tarian ini dari Topeng Betawi yakni karena kesenian Topeng Betawi sempat mati suri tergilas pengaruh zaman.
Tari Kang Aji sebagai bagian dari pertunjukkan Topeng Betawi ditampilkan setelah permainan musik instrumentalia yang disebut “tetalu” dan berfungsi sebagai pemberitahuan pada khalayak sekitar bahwa pertunjukkan teater rakyat Topeng Betawi akan segera dimulai.
Tari ini diletakkan di awal acara karena biasanya dibawakan oleh anak-anak, sedangkan pentas Topeng Betawi itu sendiri berlangsung hingga larut malam.
Saat dibawakan secara terpisah atau lepas dari teater Topeng Betawi, tari Kang Aji tak hanya dibawakan oleh anak-anak, tapi juga remaja dan dewasa. Biasanya ditampilkan dalam pesta pernikahan maupun hajatan Betawi lainnya serta acara hiburan atau pentas budaya.
Tarian ini pada dasarnya ditujukan untuk anak-anak dan mereka yang ingin menjadi penari topeng atau ronggeng. Adapun calon penari topeng harus benar-benar menguasai tari Kang Aji terlebih dahulu, karena gerakan-gerakannya menjadi dasar dari banyak gerakan tari Betawi.
Tari Kang Aji Rangkuman dari Gerakan Dasar Tari Betawi
Bisa dibilang bahwa Tari Kang Aji merupakan rangkuman dari gerakan-gerakan dasar tari Betawi. Gerakan tari Topeng Betawi memiliki variasi gerakan yang lebih sulit dengan tempo tarian yang cepat sehingga gerak tarian ini harus dikuasai secara cepat.
Gerakan dasar ini contohnya sikap gibang, koma putes, rapat nindak, koma pendek, selancar, blongter, geleyong, gonjingan, hingga nindak kagok. Semua gerakan ini mengandalkan gerak kaki, tangan dan pinggul.
Saat menari, kerap kali para penari juga harus menurunkan badan mereka. Kemudian sedikit membungkuk ke arah depan, sehingga ketahuan kaki sangat diperlukan dan gerak ini banyak dilakukan dalam tarian Topeng Betawi.
Musik Pengiring Tari Kang Aji
Adapun untuk musik pengiringnya yakni terdiri atas rebab, sepasang gendang, satu ancak kenong berpencon tiga kecrek, dan sebuah kempul serta gong tahang “gong angkong”.
Busana yang digunakan hampir mirip dengan penari Topeng Betawi lain. Ada beberapa pakem kelengkapan busana yang harus diikuti karena Kang Aji . Salah satu ciri kostum penari Topeng Betawi yakni mengenakan warna-warna menyala atau “ngejreng” seperti merah, kuning, hingga hijau.
Pakem tradisi dalam busana tari ini terdiri dari “Kembang Topeng”, penutup kepala warna-warni khas tari Topeng Betawi yang berbentuk “tekes”. Selain itu yakni “Toka-toka” yang berfungsi sebagai penutup dada. Penutup dada ini yaitu berupa kain yang diselempangkan di dada lalu diikat di punggung sehingga membentuk pola X.
Ramadani Wahyu