Muasal Tari Ujungan, Tradisi Petani Desa Srijaya Atasi Kemarau

Muasal Tari Ujungan, Tradisi Petani Desa Srijaya Atasi Kemarau

Senibudayabetawi.com –Jauh sebelum tari Ujungan berkembang, permainan sabet rotan ala Betawi ini digunakan sebagai bagian pemanggil hujan imbas kemarau panjang. Kekeringan yang melanda para petani di Desa Srijaya, Tambun Utara, Bekasi memaksa para petani menyelenggarakan seni tari Ujungan sebagai bagian tradisi para petani.

Berdasarkan tradisi lisan yang diceritakan secara turun menurun, Ujungan bermula dati Bekasi di Desa Srijaya, Kampung Gabus dan Tambun Utara.

Mengutip Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi, tulisan G.J. Nawi, ujungan merupakan seni permainan ketangkasan pukul memukul tangkis menangkis dengan media rotan. Sasaran utamanya yakni area pinggang ke bawah, khususnya tulang kering dan mata kaki. Ujungan juga memiliki sebutan istilah lain, seperti Sabet Rotan dan Gitikan. 

Konon, ujungan ditemukan di daerah pesisir Utara Betawi atau daerah budaya Betawi yang akrab dengan bercocok tanam. Misalnya di sebagian Jakarta Utara, Jakarta Timur, serta Bekasi. 

Tak sekadar maen pukulan, ujungan memiliki tiga unsur seni, yakni bela diri, tari serta instrumen perkusi sampyong dan tok tok sebagai waditra pengiring. 

Sama halnya dengan tujuan dari ritual pemanggilan hujan lain yang membutuhkan pengorbanan darah. Ritual pengorbanan untuk memohon sesuatu dari Sang Maha Pencipta dengan mengeluarkan darah merupakan manifestasi konsep “getahguh” dan “tabuh rah” yang sudah dilakukan masyarakat Indonesia di masa pra Hindu.

Ujungan juga dijadikan ajang pelatihan den spiritual. Karena itu ujungan tidak dapat dikategorikan sebagai cabang ilmu bela diri. Namun, sebagai sarana melatih bela diri. 

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.