Di Balik Jurus Silat Cacag Lembang Betawi

Di Balik Jurus Silat Cacag Lembang Betawi

Senibudayabetawi.com – Keberagaman silat Betawi atau maen pukul ditentukan oleh faktor geografis silat itu berasal. Seperti halnya silat Cacag Lembang Betawi dari Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Istilah cacag memiliki arti nebas atau memotong sedangkan istilah lembang artinya nama salah satu jurus dalam silat ini. Eksis sejak tahun 1813, silat Cacag Lembang Betawi diciptakan oleh leluhur Pondok Labu, Ki Kunto bin Saman bin Imun bin Adam yang merupakan seorang petani.

Uniknya, latar belakang pekerjaan sebagai petani ini juga terimplementasi dalam jurus-jurus Cacag Lembang Betawi ini.

Perkembangan selanjutnya, silat Cacag Lembang dikembangkan oleh keturunannya yakni Ki Ijo pada tahun 1879 dan kemudian dikembangkan lagi oleh Ki Kepleh bin Jamirin pada 1955.

Dalam Nama Jurus Silat di Perguruan Cacag Lembang sebagai Refleksi Karakteristik Masyarakat Betawi (2023), setidaknya terdapat 20 jurus dalam silat Betawi Cacag Lembang. Semua nama dalam jurus ini memiliki nama leksikal tapi hanya 15 nama jurus yang mengandung makna kultural. Berikut ini makna ulasan setiap jurusnya.

1.Bandul

Fungsi dari jurus bandul yaitu melakukan perlawanan untuk membela dan mempertahankan diri. Jurus ini memiliki makna kultural berupa ‘perlawanan’

2.Langkah delapan

Jurus langkah delapan tak hanya menampilkan sisi bela diri tapi juga seni. Dinamakan jurus langkah delapan karena jurus ini adalah peragaan kembali dari jurus langkah empat tapi dilakukan oleh dua orang.

3.Langkah dua belas

Seperti halnya dalam jurus langkah delapan, jurus langkah dua belas ini merupakan lanjutan dari jurus sebelumnya yakni jurus langkah enam. Pada jurus langkah dua belas ini dibutuhkan 2 orang di dalamnya. Keduanya akan memulai gerakan dengan berjalan bersama dengan sikap yang sigap ke arah tengah. Lalu, mereka akan pindah posisi dengan cepat sembari saling menendang.

4.Langkah empat

Jurus ini berisi gerakan empat langkah yang dilakukan pesilat untuk melawan musuhnya. Empat langkah tersebut adalah depan, belakang, kanan, dan kiri. Jurus ini menggambarkan apa yang harus dilakukan untuk melawan musuh dari empat arah yang berbeda. Makna kultural dari jurus langkah empat adalah ‘kewaspadaan’.

5.Langkah enam

Jurus ini dimulai dengan pesilat yang akan melangkahkan kakinya sebanyak 6 kali. Inilah alasan mengapa jurus inidinamakan  dengan  jurus  langkah  enam.  Jurus  ini  juga  masih  berhubungan  dengan  jurus  langkah  empat,  atau dikatakan  sebagai  jurus  lanjutan. 

6.Langkah lima silang

Pada saat  ini, seseorang akan membentengi diri dari 4 serangan. Fungsinya sebagai pertahanan diri berupa menghindari untuk menyerang. Fokus yang ditanamkan pada jurus ini adalah untuk mengambil senjata yang dibawa  oleh  lawan. 

7.Langkah lima pancer

Pada jurus ini, pesilat akan berdiam diri dan melawan 4 musuh yang berasal dari 4 arah berbeda. Untuk dapat menghadapi ke-4 lawan, pesilat harus fokus dan mampu mengendalikan diri. Penggunaan kata pancerberarti pesilat harus berada pada satu titik. Makna kultural dari jurus langkah lima pancer adalah ‘bergantung pada diri sendiri’.

8.Langkah tiga dasar

Angka 3 yang dilibatkan dalam penamaan  jurus  ini  merujuk  kepada  segitiga  yang  memiliki  3sisi.  Pada  jurus  ini,  pesilat  akan  bergerak  secara berpindah-pindah, tetapi  mengikuti  garis  segitiga.Selain  itu,  angka  3  disini  juga  bermakna  3  hal  dasar  dalam tingkatan ke-3 ini, yaitu menyerang, menghindar,dan melawan.

9.Langkah tiga kurung

Sama seperti jurus-jurus sebelumnya yang memiliki jurus lanjutan, jurus langkah tiga kurung adalah jurus lanjutan dari jurus langkah tiga dasar. Pada jurus ini, tetap memiliki 3 hal dasar seperti jurus sebelumnya. Namun, terdapat penambahan kata kurung pada penamaan jurus ini. Kata kurung tersebut memiliki arti mengurung, maksudnya pesilat akan berusaha mengurung musuhnya supaya tidak kabur.

10.Lembang

Jurus lembang ini adalah jurus pemungkas yang ada pada tingkat dasar perguruan ini. Hal ini berarti  jurus ini merupakan  jurus perusak atau penghancur yang mematikan. Gerakan  pada jurus ini difokuskan pada gerakan tangan. Tangan akan bergerak seperti men-cacagatau menyabet tanaman lembang. Pada jurus  ini,  gerakan  tangan  sangat  diandalkan.  Kekuatan  dari  gerakan  tangan  harus selalu  dijaga  dan  diasah  setiap harinya.

11.Lempeng

Jurus ini merupakan gerakan pukulan yang dilakukan sembari melangkah ke depan. Gerak dari pukulan danlangkah kaki harus dilakukan secara  lurus  sejajar  dengan  arah  pandangan  mata  yang  melihat  ke  depan. Fungsi  jurus  ini  adalah  sebagai  pertahanan  diri  dari musuh  yang berasal  dari  arah  depan.

12.Lompat seni

Gerakan yang ditonjolkan  pada  jurus  ini  adalah  melompat  dengan  teknik  yang  digambarkan  seperti  lompatan  burung  bangau. Jurus  ini  digunakan  untuk  gerakan  dalam  tradisi  palang pintu  untuk  acara  penyambutan  pengantin  adat  Betawi.

13.Pukul tangkap

Jurus ini masuk ke dalam jurus serangan, sebab maksud utama dari jurus ini adalah menyerang lawannya. Gerakan  pada  jurus  ini  juga  berfungsi  untuk  melatih  keseimbangan  tubuh  dan  kecepatan  pukulan  dari  pesilat. Dalam  penerapannya,  jurus  ini  memiliki  arti  bahwa  seranganlawan  harus  segera  diakhiri.

14.Pukul tendang

Dinamakan pukul tendang karena ada salah satu gerakan di jurus ini yang menggunakan tendangan dan pukulan. Kedua gerakan tersebut harus dilakukan secara bersamaan. Umumnya, gerak dalam sebuah jurus di setiap perguruan silat hanya dilakukan  bergiliran  saja  pada  anggota  tubuh  yang  berbeda.

15.Rambet

Dalam bahasa Melayu dialek Betawi, kata rambetmemiliki makna leksikal ‘merampas atau menangkap’. Kata ini masih sering digunakan  di dalam  masyarakat  Betawi sehari-hari. Gerakan  ini dilakukan  seperti  ingin mengambil sesuatu. Fungsi jurus ini adalah sebagai pertahanan diri.

16.Sangkol

Jurus sangkolini juga disebut sebagai jurus tipuan karena ada salah satu gerakannya yang dilakukan  dengan  tujuan  menipu.  Gerakan  tersebut  adalah  gerakan  tangan  yang  diarahkan  dari  atas  ke  bawah, kemudian kembali lagi ke atas.

17.Seloco

Di dalam jurus selocoterdapat gerakan pukulan  yang  dilakukan  sebanyak  lima  kali.  Gerakan  ini  dilakukan  sebanyak  itu  karena  apabila  pesilat  memukul lawan satu kali, belum tentu pukulan tersebut akan langsung menjatuhkan lawannya, begitu pula dengan pukulan kedua dan ketiga.

18.Silang

Jurus ini masih berhubungan dengan lempeng.  Jurus  ini dilakukan  ketika  pesilat  memukul  dengan  tangan  kanan  (pukulan  kanan), maka  kaki  yang  maju  adalah  kaki  kiri, begitu  pula  sebaliknya.  Fungsi  dari  gerakan  silang  tersebut  adalah  untuk  mengimbangi  postur  tubuh  dan menghadapi lawan yang bisa saja menyerang dengan arah yang berbeda.

19. Tengker Depan

Jurus  ini  berasal  dari  kata  yang  sama  dengan  sebelumnya,  yaitu tengker yang  berarti  ‘memotong’. Perbedaannya terletak pada kata depanyang menunjukkan gerakan jurus untuk menghadapi lawan dari arah depan.

20.Tengker samping

Jurus tengkermenandakan bahwa serangan yang datang akan langsung dihabisi. Adapun pemilihan kata sampingpada nama jurus ini karena fungsi gerakan juru ini untuk menghadapi lawan dari arah samping.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.