Senibudayabetawi.com – Ragam tari Betawi memiliki ciri khasnya masing-masing. Mulai dari unsur gerakan, kostum, alunan musik tradisional pengiring hingga budaya. Tak terkecuali tari Gajak Gijik.
Tari Gajak Gijik merupakan tari Garapan terinspirasi dari gerak tari topeng Cokek, silat, rapat nindak, kewer dan gerakan lainnya. Dengan memasukkan unsur teknik tari dan olah tubuh sehingga menjadi bentuk tari baru dan utuh dalam pertunjukkan.
Tari kreasi baru khas Betawi ini diciptakan oleh H. Rusdi, seorang seniman tari Betawi pada tahun 1980-an.
Seperti halnya tari kreasi baru kebanyakan, tari Gajak Gijik terinspirasi dari ragam gerak tari topeng cokek, silat, rapat nindak dan kewer.
Gerak tari topeng cokek memuat gerakan-gerakan yang ada dalam tari Topeng Cokek. Demikian pula ragam gerak silat mencerminkan gerakan-gerakan silat Betawi atau maen pukul.
Sementara gerak rapat nindak melibatkan gerakan kaki saja dengan posisi menapak pada kaki kiri lalu dilanjutkan dengan kaki kanan dengan posisi rapat jinjit.
Sedangkan gerak kewer dilakukan dengan cara menggerakkan tangan lurus, posisi pinggang ke samping dan kepala yang menghadap ke kanan. Gerakan-gerakan tersebut diolah dan dikembangkan menjadi sebuah tari yang dinamis dan energik.
Tarian ini menggambarkan keceriaan, canda muda mudi dalam meraih asa yang lebih baik. Gambaran karakter Betawi yang lekat dengan keramahan dan keterbukaan terlihat jelas dalam gadis-para penari Gajak Gijik ini.
Para penari terdiri dari lelaki dan perempuan dengan mengenakan baju adat perpaduan warna biru muda dan merah. Mereka tampak berlenggak lenggok di atas panggung diiringi musik Betawi yang meriah. Iringan orkestra musik Betawi nan rancak dan meriah membuat nuansa semakin semangat.
Menariknya, ada beberapa gerakan yang menunjukkan tarik menarik selendang antara penari lelaki dan perempuan. Ini menunjukkan adanya sentuhan nilai etika estetika yang menjadikan tarian harmonis dan dinamis dalam segi visual.
Ramadani Wahyu