Puasa Jurus dalam Silat Beksi

Puasa Jurus dalam Silat Beksi

Senibudayabetawi.com – Nama silat atau maen pukul Beksi bukanlah silat yang asing dalam persilatan di Betawi. Di balik silat Beksi juga terdepat kegiatan rutin dilakukan oleh pe-Beksi bernama puasa jurus. Seperti apa sih puasa jurus dalam silat Beksi?

Dalam Memori Kolektif Orang Betawi dalam Maen Pukulan Beksi Tradisional H. Hasbullah (2023), puasa jurus merupakan kegiatan yang dilakukan pesilat Beksi yang akan naik tingkat. Puasa jurus dalam silat Beksi dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa komando latihan Beksi.

Tak hanya itu, dalam puasa jurus dalam silat Beksi ini sekaligus menunjukkan garis pemisahan antara murid baru dan lama.

Sabenuh Masir menyatakan bahwa tangan murid termuda diletakkan paling bawah agar “tidak ngelunjak” serta si murid menyadari di atas (tangan)nya masih ada tangan-tangan seniornya.

Penanda lain yaitu saat senior ingin menekan tangan junior-junior di bawahnya maka tangan kirinya pun akan tertekan karena juga berada di posisi bawah. Dengan demikian, saling menjaga antar senior dan junior adalah kunci keharmonisan dalam Beksi.

Inisiasi ini bertujuan meluruhkan bawaan yang ada pada setiap murid baik yang ghaib maupun yang bersifat psikis.

Pada masa lalu, saat masih banyak ahli bela diri yang membekali atau dibekali gurunya terdahulu, sebuah “penjaga” dalam dirinya maka hal ini haruslah dibersihkan.

Sabenuh juga menambahkan bahwa sebaiknya mempelajari Beksi dalam keadaan kosong. Selain itu, sebagai simbol sifat-sifat negatif manusia seperti sombong, angkuh, sok jagoan atau petantang-petentang karena sedang mempelajari bela diri juga diluruhkan.

Inisiasi selanjutnya yakni pembacaan Sumpah Perguruan secara bersama-sama. Sumpah tersebut berbunyi sebagai berikut.

Bismillahirohmanirahim ashadu alla illa ha illalah wa ashadu anna muhammadar Rasulullah sumpah perguruan:

  1. Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Taat dan patuh pada semua peraturan perguruan
  3. Sanggup menjaga kehormatan dan nama baik perguruan
  4. Sanggup berbuat baik kepada semua insan
  5. Sanggup menjaga hawa nafsu diri sendiri
  6. Bersikap ksatria, sopan santun, dan jujur
  7. Cinta perdamaian dan persaudaraan

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.