Senibudayabetawi.com – Tradisi lisan sempat berkembang pesat di Betawi. Ini ditandai bahwa orang Betawi tempo dulu kerap kali menggelar kesenian gambang rancag untuk hiburan memeriahkan pesta atau hajatan.
Dalam Folklor Betawi (1979), gambang rancag merupakan pertunjukan alat musik gambang kromong disertai dengan nyanyian. Kesenian ini juga menuturkan cerita-cerita rakyat Betawi dalam bentuk pantun atau syair, dan dibumbui oleh lawakan atau humor.
Gambang rancag adalah salah satu musik tradisional Betawi yang sangat disenangi masyarakat. Terutama pada tahun 90an.
Bahkan, pada masa lampau banyak di antara masyarakat yang tidak merasa puas jika mereka mengadakan kenduri tanpa pertunjukan seni gambang rancag.
Kesenian Betawi ini juga pernah menjadi idola masyarakatnya di masa yang lalu.
Salah satu Sanggar yang masih aktif mementaskan pertunjukan gambang rancag adalah Sanggar Puja Betawi. Sanggar Puja Betawi merupakan regenerasi atau turunan dari Sanggar Jali Putra atau bisa dipahami bahwa Sanggar Puja Betawi merupakan anak dari Sanggar Jali Putra.
Tak hanya mementaskan pertunjukan gambang rancag, Puja Betawi juga mementaskan beberapa pertunjukan lainnya, seperti, lenong denes, lenong preman, tari-tarian dan gambang kromong. Sanggar ini berada di wilayah Pekayon atau lebih tepatnya berada di Jl Gandaria, Pekayon, RT12. RW. 09. No. 4, keluharan Pekayon, kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur.
Gambang Rancag Mulai Ditinggalkan
Masih dalam Folklor Betawi (1979), disebutkan pula bahwa di zaman modern saat ini, seni pertunjukan gambang rancag sudah mulai banyak ditinggalkan oleh para penonton.
Tak sedikit di antara para penggarap yang tidak aktif lagi karena tidak memperoleh jaminan sosial dari garapannya. Demikian mereka mulai banyak yang lari ke lapangan kerja lain, di samping banyak pula yang meninggal dunia karena lanjut usia.
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Jakarta menegaskan adanya kondisi yang memprihatinkan, yaitu beberapa kesenian budaya Betawi berada di ambang kepunahan, salah satunya adalah gambang rancag.
Akibatnya di zaman kekinian seperti ini sebuah kesenian agak sulit untuk berkembang. Peran industri media di zaman modern seperti ini sudah tidak meilirik seperti kesenian yang pamornya hampir redup.
Proses kelangsungan gambang gancag kian melemah sampai nyaris hilang. Pada tahun 1980, Dinas Kebudyaan DKI Jakarta pernah menyelenggarakan seminar terkait gambang rancag.
Ramadani Wahyu