Gado-gado Kampung Tugu Dipengaruhi Portugis

Gado-gado Kampung Tugu Dipengaruhi Portugis

Senibudayabetawi.comKuliner Betawi merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang memiliki cita rasa khas dan unik. Pasalnya, kuliner Betawi terbentuk melalui proses akulturasi budaya dari berbagai bangsa, seperti Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Arab, Portugis, dan Eropa. Tak terkecuali kuliner khas Betawi gado-gado yang dipengaruhi budaya Portugis.

Mulanya, masyarakat Betawi merupakan masyarakat agraris yang lekat dengan kehidupan pesisir pantai. Mereka mengandalkan hasil bumi dan laut sebagai sumber makanan.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat Betawi mulai berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain yang datang ke Nusantara. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya, termasuk dalam bidang kuliner.

Gado-gado merupakan makanan yang terdiri dari berbagai macam sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang. Adapun bumbu kacang yang digunakan untuk menyiram gado-gado dari Meksiko yang diperkenalkan pedagang Portugis dan Spanyol pada abad ke-16 lalu.

Menurut sejarah, gado-gado pertama kali dibuat oleh masyarakat Kampung Tugu di Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan keturunan Portugis. Dilansir beragam sumber, mereka dibawa Belanda ke Indonesia pada abad ke-17 dan dijadikan budak. Lambat laun mereka mendirikan sebuah kampung yang bernama Kampung Tugu. Kata ini berasal dari kata Por-Tugu-Ese.

Saat itu, mereka tetap melestarikan budaya dan kulinernya pada kampung tersebut, seperti gado-gado. Dalam bahasa Portugis, istilah “gado-gado” berarti campur-campur. 

Istilah “Gado-gado” untuk Menyebut Pakan Hewan

Awalnya, istilah “gado-gado” kerap dipakai guna menyebut pakan hewan yang berasal dari campuran sisa-sisa makanan. Akan tetapi, selanjutnya istilah ini dipakai untuk menyebut salad sayuran dengan saus kacang yang dibawa oleh Portugis ke Indonesia.

Ciri Khas Gado-gado Kampung Tugu

Menariknya, gado-gado Kampung Tugu memiliki kekhasan tersendiri, yaitu bumbu kacang untuk gado-gado langsung disiram di atas sayuran. Selain itu, bumbu kacangnya juga terlihat lebih encer dan pedas dibanding dengan gado-gado lain.

Demikian dalam hal isian gado-gado menggunakan sayur-sayuran yang berbeda dengan gado-gado biasanya. Gado-gado Kampung Tugu biasa menggunakan isian daun singkong, daun ubi, dan daun papaya.

Dalam perkembangannya, gado-gado kemudian menyebar ke seluruh wilayah Jakarta dan menjadi makanan khas Betawi. Gado-gado Betawi sendiri menggunakan sayuran seperti kacang panjang, taoge, kangkung, kol, dan timun.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.