Senibudayabetawi.com – Permainan rakyat Betawi tak selalu membutuhkan berbagai bahan yang sulit, tapi sebenarnya sederhana dan mudah ditemukan. Seperti halnya permainan serok kwali yang hanya membutuhkan biji-bijian dan daun pisang saja.
Dalam Permainan Tradisional Anak Betawi (2011), permainan serok kwali merupakan gabungan dari serok dan kwali. Serok berarti menyendok atau mengambil sesuatu dengan menggunakan alat tertentu. Nah, yang disendok adalah biji-bijian dari biji sawi, biji sangat (bentuknya kecil, berwarna merah dan hitam) atau batu kerikil.
Sementara sendoknya terbuat dari daun pisang yang telah dilipat dan dibentuk menjadi semacam serak atau sendork.
Serok kwali kebanyakan dimainkan oleh anak perempuan yang berumur 6-12 tahun. Banyak dikenal oleh masyarakat di daerah Duren III, Kecamatan Mampang Prapatan.
Cara Bermain Serok Kwali
Permainan diawali dengan suit atau gambreng atau hompimpa guna menentukan siapa yang jalan atau mulai main lebih dulu.
Selanjutnya para pemain bersimpuh membentuk lingkaran sembari meletakkan biji-bijiannya ke tengah lingkaran.
Pemain yang jalan dulu menggenggam biji-bijian itu dan menyebrangnya ke lantai. Kemudian dengan daun mengambil (menyendok) biji-biji yang sudah tersebar ke lantai satu demi satu dan diletakkan di dekat kakinya.
Sekali menyerok tak boleh lebih dari satu biji dan mengenai biji yang lain sehingga harus hati-hati. Kalau sampai terjadi maka pemain dianggap mati (berhenti main) dan diganti oleh pemain berikutnya.
Biji yang berhasil dikumpulkan akan menjadi miliknya. Pemain yang bijinya paling banyak akan dianggap sebagai pemenang. Jika biji-biji sudah habis, permainan tetap dilanjutkan dari awal. Jika ada pemain yang kehabisan biji maka ia tak bisa ikut lagi atau pemain lain yang meminjamkan biji-bijinnya.
Dengan syarat biji-biji pinjaman itu akan dikembalikan jika menang dalam permainan berikutnya.
Ramadani Wahyu