Senibudayabetawi.com – Siapa yang tak kenal dengan gohyong? Kuliner kaki lima yang tengah naik daun ini banyak digemari berbagai kalangan. Terbuat dari cincangan daging ayam dan udang, seperti apa muasal kuliner gohyong?
Gohyong atau ngohiang merupakan kuliner hasil akulturasi budaya Cina dan Betawi. Berasal dari daerah Fujian di Tiongkok, kuliner ini awalnya dibawa oleh perantau Hokkien dan Teochew.
Istilah “gohyong” berasal dari bahasa Hokkien, “ngohiang” yang berarti “lima aroma”. Ngohiang merujuk pada bumbu rempah khas yang terdiri dari kayu manis, bunga lawing, cengkeh, sichuan pepper, dan biji adas.
Awalnya, gohyong dibuat dengan isian daging babi cincang yang dibumbui ngohiang dan dibungkus kulit tahu.
Gohyong merupakan hasil perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi. Sementara orang Betawi mengadopsi resep gohyong dan memodifikasinya dengan isian ayam cincang. Nah, modifikasi inilah menghasilkan rasa yang lebih gurih dan sesuai dengan selera masyarakat Betawi.
Fakta Menarik Gohyong
1. Gohyong mempunyai makna simbolis keberuntungan karena angka lima dalam budaya Tionghoa melambangkan kemakmuran
2. Gohyong biasanya disajikan dengan saus tauco dan cabai rawit.
3. Tak hanya memiliki satu varian isi, gohyong memiliki varian isi, mulai dari udang, sayuran dan jamur.
Ramadani Wahyu