Yuk Bermain Permainan Tradisional Betawi, Gala Jamban

Yuk Bermain Permainan Tradisional Betawi, Gala Jamban

Senibudayabetawi.com – Sejak tempo dulu, Betawi memiliki beragam permainan tradisional khas anak-anak, baik di dalam maupun luar ruangan dan dimainkan untuk mengisi waktu luang. Salah satu permainan tradisional Betawi menarik yang dilakukan di luar ruangan yaitu Gala Jamban.

Permainan tradisional anak-anak itu merupakan bagian dari produk kebudayaan masyarakat Betawi. Produk budaya ini merupakan akulturasi dengan etnik lain seperti Sunda maupun Jawa. Ini dikarenakan pada masa kolonial, Jakarta ditempatkan sebagai sentrum pemerintahan, hingga perniagaan.

Interaksi antar etnik dan suku di Jakarta yang berasal dari dalam maupun luar negeri turut mempengaruhi pembentukan kebudayaan Betawi.

Oleh karena itu tak heran jika sebagian permainan tradisional anak-anak di Betawi dengan permainan di daerah lain ada yang semirip. Pembedanya adalah penyebutan dan peraturan permainannya saja. Dalam perkembangannya, permainan tradisional khas anak-anak Betawi itu sebagian besar sulit dijumpai lagi, bahkan ada juga yang hilang.

Gala Jamban merupakan permainan anak-anak dari Jakarta yang hampir sama dengan Gala Asin, Gala Ider atau Gobak Sodor.

“Gala” merupakan sejenis bambu atau kayu panjang, sedangkan “jamban” berarti tempat untuk buang air.

Permainan ini dapat dimainkan anak laki-laki atau perempuan yang berusia di bawah usia remaja. Pada zaman kependudukan Jepang, permainan gala jamban ini mulai jarang dimainkan dan menghilang sekitar tahun 1950-an.

Cara Bermain Gala Jamban

Permainan ini dimainkan lima orang anak. Arena permainan berupa empat ruang bujursangkar dan lingkaran di tengah untuk penjaga. Pemain harus mengitari empat ruang tersebut, tanpa tersentuh penjaga di tengah.

Untuk menentukan siapa yang jaga, sebelumnya dilakukan undian dengan bergambreng …”, sembari menyanyikan bait lagu tersebut mereka harus menunjukkan tangan dalam posisi telentang atau telungkup.

Jika hanya satu tangan yang telentang atau telungkup maka ia dianggap menang. Begitu seterusnya sampai tinggal dua orang. Mereka harus ber-suit, anak yang kalah akan menjadi penjaga. Permainan gala-jamban dikenal oleh penduduk Kampung Marunda Pulo, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Ramadani Wahyu

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.