Senibudayabetawi.com – Sekilas permainan tradisional Betawi ini mirip dengan Cublak-cublek Suweng yang merupakan permainan tradisional Jawa. Konon, permainan bernama Tumbuk Uang ini berasal dari kegiatan para perempuan yang menumbuk padi. Tak heran jika permainan ini biasa dimainkan anak perempuan berusia 6 hingga 9 tahun.
Biasanya dalam permainan ini hanya membutuhkan sebuah batu kecil atau kerikil. Selain kerikil juga bisa pakai ketipe berupa pecahan genteng.
Cara Bermain Tumbuk Uang
Dalam Permainan Tradisional Anak Betawi (2011), permainan diawali dengan melakukan undian yang menggunakan cara bungselan. Dari beberapa daun, salah satu diikat ujungnya . Lalu digenggam dan satu per satu anak memilih daun. Siapa yang mendapatkan daun dengan ujung ter-bungsel maka harus jaga terlebih dahulu.
Pemain yang jaga menelungkupkan badan, seperti orang yang sedang bersujud dan kepalanya tidak boleh menengok ke kiri dan ke kanan. Sementara pemain yang lain meletakkan telapak tangannya di atas punggung anak yang bersujud.
Seperti halnya permainan Cublak-cublek Suweng, salah satu di antara mereka memegang batu yang diputarkan di atas seluruh telapak tangan pemain yang lain sembari bernyanyi. Nah, berikut ini lagu yang biasa pemain nyanyikan.
Sibrak-sibarak uang,
Uangnya ambu titi ambu tata,
Jenggal jenggul
Te… te.. gate.
Cap gule cap manisan
Dahar eee te’ dar manisan
Tembutu-tembutu…
Tembutu-tembutu..
Tembutu..tembutu..
Celata celutu
Sale sale pegang batu
Di depan pintu
Bersamaan dengan habisnya bait lagu pertama dari lagu tersebut maka batu akan jatuh ke dalam salah satu telapak tangan seorang anak. Lalu mereka menyanyikan bait seterusnya sembari menggenggam tangan seolah-olah sedang memegang batu, “tembutu-tembutu..”
Anak yang jaga akan bangkit dari duduk dan menebak siapa yang menggenggam batu sembari menyanyikan lagu bait ke-4, “celata-celutu..”
Kalau tebakannya salah maka ia harus jaga lagi. Tapi jika tebakannya tepat maka anak yang menggenggam batu bergantian jaga.
Ramadani Wahyu