Senibudayabetawi.com – Sekilas permainan tradisional khas Betawi ini sama dengan Jelangkung yang melibatkan hal gaib. Seperti halnya namanya, permainan badomba membutuhkan pawang dan seorang anak yang berfungsi sebagai “domba”.
Cara Bermain Badomba
Dilansir dari Permainan Tradisional Betawi, permainan ini diawali dengan sang pawang yang duduk di tempat yang agak tinggi. Ia duduk di tanah sembari bersandar pada pawang. Pawang menjepit leher “domba” sehingga kepala “domba” menyembul di antara paha pawang.
Pawang meletakkan kedua telapak tangannya di kepala “domba” sembari menggoyang-goyang kepala itu. Anak-anak beramai-ramaj menyanyikan syair atau mantra berulang ulang sehingga domba bangkit dan mengamuk. Dengan menyebutkan kalimat: “domba” bangkit dan mengamuk. Dengan menyebutkan kalimat: badomba domba/ Kecetol bo’ol.
Setelah “domba” mengamuk maka anak-anak memberikan perintah apa saja kepada domba, domba akan memperturutkannya. Misalnya: “Domba, kawin, domba” maka “domba” akan menirukan gerak sanggama. “Domba” berhenti mengamuk bila pawang memanggil nama aslinya.
Dengan mengatakan Ja’elangkung. Ja’elangkung atau jelangkung adalah orang-orangan yang terbuat dari gayung dan diberi busana.
Tangan Ja’elangkung yang terbuat dari bumbu ujungnya diikatkan kapur, pawang memegang papan untuk sarana tulis Ja’elangkung. Ja’elangkung adalah medium untuk memanggil setan.
Cara memanggilnya adalah dengan membaca mantra berikut: Ja’elangkung, jaelangsi coba Dateng ke sini. Jika Ja’elangkung sudah kemasukan roh gentayangan maka “tangan”nya bergerak-gerak. Maka terjadi dialog antara anak-anak dan Ja’elangkung. Ja’elangkung menjawab dengan menulis pada papan.
Ramadani Wahyu