Saat Anak Betawi Bermain Gelindingan

Saat Anak Betawi Bermain Gelindingan

Senibudayabetawi.com – Anak-anak Betawi tempo dulu selalu tahu cara menghibur diri melalui permainan tradisional dari alat-alat sederhana di sekitarnya. Salah satu permainan tradisional Betawi yang populer yaitu gelindingan.

Berakar dari kata “gelinding”, yang mengacu pada suatu peralatan pokok yang digunakan benda berbentuk lingkaran. Benda ini berfungsi sebagai roda dengan berbagai teknik bisa digelindingkan sehingga bisa bergerak menurut kehendak pemain.

Pada dasarnya permainan gelindingan ini tidak hanya bisa dilakukan oleh anak-anak Betawi, tapi juga bisa dilakukan oleh orang dewasa. Bahkan, orang-orang dewasalah yang kerap memainkan gelindingan ini.

Cara Bermain Gelindingan

Dalam Permainan Tradisional Anak Betawi, peralatan permainan bisa dibuat dari berbagai jenis bahan. Tempo dulu, pohon pepaya banyak digunakan sebagai bahan utama permainan ini. Adapun caranya, pertama pohon pepaya dipotong-potong sepanjang kira-kira 20 sentimeter sehingga terbentuk silinder-silinder yang tengahnya berlubang.

Sementara untuk bagian tangkai dan paras dipakai pelepah daun salak yang dimasukkan ke lubang silinder lalu dibengkokkan sehingga terbentuklah pegangannya.

Dalam perkembangannya, silinder-dilinder pohon pepaya itu digantikan lingkaran-lingkaran besi roda sepeda yang tidak perlu lagi diberi pegangan untuk menjalankannya. Tapi digunakan sebatang tongkat untuk mendorong dan disisipkan ke lekukan lingkaran, sementara jalannya roda harus menggunakan prinsip keseimbangan, agar tidak roboh dan tetap bisa menentukan arah, mirip dengan cara menjalankan sepeda roda satu.

Saat dimainkan, permainan ini tidak ada iringan-iringan atau lagu tertentu. Untuk caranya juga sangat sederhana, dan bersifat teknis saja dengan tujuan agar “gelindingan” bisa berjalan dan membuat berbagai macam olah gerak sesuai kemauan pemain.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.