Senibudayabetawi.com – Tersembunyi di balik kesederhanaan permainan lompat-lompat, Dampu menyimpan pesan mendalam. Melalui simbol-simbol seperti gunung, rumah, dan tangga, permainan ini mencerminkan aspirasi dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Betawi. Dampu bukan hanya sekadar permainan anak-anak, tetapi juga sebuah refleksi dari budaya dan sejarah sebuah komunitas.
Dalam Permainan Tradisional Anak Betawi (2011), permainan yang dimainkan anak laki-laki maupun perempuan di Betawi. Diagram Dampu biasanya digambar di atas tanah dengan torehan baru runcing.
Nah, diagram ini terdiri atas lima blok yang masing-masingnya mengandung makna tertentu yakni gunung, rumah dan tangga. Adapun Dampu dibuat setinggi 3 meter dan sisi yang paling lebar sekitar 1,20 meter.
Sejatinya istilah Dampu bisa jadi berasal dari kata Melayu yang artinya penggilan kehormatan pada seseorang. Istilah ini dipopulerkan oleh primbon Cina Peranakan bernama Dampoo Awang yang berisi tanya jawab masalah peruntungan. Akan tetapi, besar kemungkinan kata ini berasal dari diampu, diampu Dampu Ampu yang berarti angkat.
Cara Bermain Dampu
Dalam bermain Dampu para pemain mengangkat sebelah kakinya untuk meloncat dari satu blok ke blok lain. Diagram Dampu secara berurutan menempatkan gunung (A) pada strata tertinggi yang memiliki simbol gunung sebagai preferensi pada sistem nilai Betawi.
Dalam mitos Betawi, ada gunung yang dinggap memiliki nilai magis yaitu Gunung Puteri, Gunung Sindur, Gunung Kreneng dan Gunung Sembung. Kemudian, kita dapatkan rumah (B) yang memiliki simbol kemapanan hidup duniawiah. Untuk mencapai A dan B maka harus melalui leher (C) yang menggambarkan sasaran antara dan sebelumnya harus ditempuh dulu sayap (D) dan tangg (E). Ini yang disebut Dampu gunung.
Jenis lain dari permainan Dampu disebut dengan Dampu kapal. Pada prinsipnya, Dampu kapal sama saja dengan Dampu gunung, hanya saja Dampu kapal lebih sederhana. Blok-bloknya ialah gunung (A), sayap (B), dan tangga (A). Permainan Dampu terkenal di seluruh dunia hanya saja tingkat kerumitannya berbeda.
Ramadani Wahyu
