Senibudayabetawi.com – Tradisi Rudat dalam pernikahan adat Betawi menyimpan sejuta makna dan simbolisme yang mendalam. Lebih dari sekadar prosesi mengantar calon pengantin pria, Rudat juga mencerminkan nilai-nilai luhur seperti penghormatan, persatuan, dan harapan akan kebahagiaan rumah tangga. Setiap elemen dalam Rudat, mulai dari iring-iringan rebana hingga seserahan yang dibawa, memiliki arti tersendiri yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Rudat merupakan prosesi mengantar calon penganten lelaki Betawi di kediaman calon pengantin wanita Betawi dengan iringan tabuhan rebana ketimpring. Pada upacara ini, calon pengantin pria beserta rombongan berangkat menuju rumah orang tua calon pengantin wanita dengan menunggangi andong atau delman hias.
Syarat yang Harus dibawa Calon Pengantin Pria
Uniknya, dalam alam upacara ini, terdapat beberapa barang yang harus dibawa oleh pihak calon pengantin pria. Misalnya membawa sirih nanas lamaran, sirih nanas hiasan, emas kawin, miniatur masjid, roti buaya, sie, hingga miniatur perahu Tionghoa. Nah, berikut kami rangkum khusus untuk sobat senibudayabetawi.com.
- Sirih nanas lamaran dan sirih nanas hiasan sebagai lambang rasa hormat dan ungkapan rasa bahagia dari pihak keluarga laki-laki pada pihak calon besan karena telah menerima lamaran yang diajukan
- Emas kawin atau mahar
- Miniatur masjid yang isinya uang belanja. Ini melambangkan keteguhan akidah Islamiyah
- Sepasang roti buaya. Roti buaya adalah simbol kesetiaan di mana diharapkan kedua pengantin nantinya bisa saling setia seperti buaya yang hanya kawin sekali seumur hidup. Bagi orang Betawi pula, buaya merupakan jenis satwa yang ulet dan sabar.
- Sie atau kotak berornamen Tionghoa berukuran sekitar 120 sentimeter x 90 sentimeter untuk tempat sayur dan telur asin
- Jung atau miniatur perahu Tionghoa yang berisi jenis buah-buahan dan menggambarkan arungan kehidupan bahtera rumah tangga yang penuh asam garam, pahit dan manis namun juga harus dihadapi dengan tegar dan tawakal
- Hadiah pelengkap
- Kue pengantin. Biasanya kue yang diserahkan yaitu kue kembang yang dihias dengan miniatur masjid dan ornamen atau berbagai hiasan Betawi yang lain
- Kekundang, yakni suatu barang atau makanan yang sangat disenangi calon pengantin wanita sejak kecil hingga dewasa
- Persalinan berupa pakaian wanita seperti kebaya encim, kain batik lasem dan kosmetik
Begitu tiba di rumah keluarga calon pengantin wanita, calon pengantin wanita dan rombongan keluarga pengantin pria disambut bunyi petasan. Semakin meriah karena disertai dengan rebana oleh pihak keluarga calon pengantin wanita.
Bunyi petasan sangat ramai sekaligus sebagai syarat yang penting dalam perkawinan adat Betawi. Petasan juga sekaligus sebagai informasi bahwa segala sesuatu sudah siap dan silakan rombongan calon tuan mantu jangan ragu untuk datang.
Ramadani Wahyu