Senibudayabetawi.com – Terinspirasi oleh keindahan dan keunikan ikan cupang yang menjadi ikon Jakarta Barat, lahirlah tari Cupang Menor. Tarian yang juga sebagai penyambutan delegasi acara KTT ASEAN 2023 ini tidak hanya menampilkan keindahan gerak. Akan tetapi juga menjadi sebuah refleksi dari karakter ikan cupang yang petarung dan pemberani.
Diketahui bahwa ikan cupang, khususnya cupang serit telah menjadi ikon Jakarta Barat. Sejak puluhan tahun silam, cupang serit menjadi jenis cupang yang paling banyak ditemukan di Jakarta Barat. Bahkan, jenis cupang hias ini sering diikutkan dalam ajang kontes cupang. Selain cantik, ikan cupang adalah ikan petarung.
Siripnya yang indah serta gerakan-gerakan menawan dari cupang serit menjadi inspirasi gerak ekspresi dari tari Cupang Menor. Seolah tarian ini mampu membawa penonton menyelami dunia bawah air yang penuh warna.
Dalam Dinas Kebudayaan DKI, tarian Cupang Menor biasa ditampilkan sebagai tari sambutan. Tarian ini merefleksikan ikan cupang yang memperlihatkan gerakan dinamis, indah dan sedikit ganjen serta dibubuhi silat tradisi.
Asal-Usul dan Makna Tari Cupang Menor
Meski belum ada catatan sejarah yang sangat detail mengenai asal-usul Tari Cupang Menor, namun tarian ini merupakan tari kreasi ciptaan Dinas Kebudayaan Jakarta Barat.
Gerakan-gerakan dalam tarian ini menggambarkan karakteristik ikan cupang yang lincah, gesit, dan penuh semangat.
Makna yang terkandung dalam tari ini antara lain mencerminkan keberanian dalam gerakan yang tegas berupa silat tradisi. Selain itu, gerakan-gerakannya yang lincah mampu merepresentasikan ketangkasan dan kemampuan beradaptasi.
Kostum para penari tari Cupang Menor merepresentasikan sirip ikan cupang yang berwarna-warni, indah dan menarik perhatian. Perpaduan warna pink dan biru mencitrakan karakter gadis-gadis remaja yang centil, tapi berani.
Ramadani Wahyu