Senibudayabetawi.com – Terlahir dari inspirasi spirit keberanian para jawara Kemayoran, Jakarta Pusat, tari Kembang Kemayoran hadir sebagai karya seni yang memikat. Tari kreasi ini sekaligus menggambarkan karakter khas masyarakat Kemayoran yang tangguh meski terlihat luwes.
Nah, bagaimana dengan tari Kembang Kemayoran itu sendiri? Dilansir dari Instagram Sudin Kebudayaan Jakarta Utara, tarian ini merupakan tari kreasi garapan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat. Tarian Kembang Kemayoran ini terinspirasi dari spirit dan keberanian jawara Kemayoran dan menggambarkan masyarakat Kemayoran yang tangguh. Tak heran jika tarian ini sekaligus menjadi ikon kawasan Kemayoran.
Memiliki gerakan yang dinamis, tarian ini mengusung gerak yang terinspirasi juga dari tari Topeng Betawi, Cokek dan silat dengan iringan musik gambang kromong.
Betawi, sebagai salah satu pusat budaya di Indonesia, telah melahirkan beragam tarian, baik tradisional maupun kreasi. Tarian-tarian ini cerminan dari sejarah dan kehidupan masyarakat Betawi itu sendiri. Misalnya, mulai dari tarian yang terinspirasi kehidupan sehari-hari, ritual adat, hingga pengaruh budaya luar. Seperti halnya tari Kembang Kemayoran.
Maen Pukul di Kemayoran
Kawasan Kemayoran memang populer dengan maen pukulannya. Beberapa jawara maupun jagoan dari Kemayoran juga tak kalah populer. Sebutan Macan Kemayoran dari Persatuan Sepak Bole Indonesia Jakarta (Persija) berakar dari legenda Jawara Betawi yakni Murtado.
Murtado lahir di Kemayoran pada 1869 dan meninggal tepat saat ulang tahun kemerdekaan ke-14 di Kebon Sirih, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Di kawasan Kemayoran menjadi kawasan ‘hitam’ karena menjadi tempat tindak kejahatan oleh preman yang dibayar kompeni Belanda. Para preman ini juga ditugasi kompeni untuk menarik pajak yang ‘mencekik leher’ dari warga pribumi.
Murtado yang jago silat, tak tinggal diam kampungnya ‘diobrak-abrik’ bak superhero di kawasan Kemayoran. Ia berhasil mengalahkan preman suruhan kompeni yang terkenal sakti, Bek Lihun. Sejak itu, Murtado dinobatkan sebagai Macan Kemayoran.
Sementara maen pukulan yang terkenal di Kemayoran yaitu Silat Sutra Baja. Dibandingkan dengan silat Betawi lain, maen pukulan ini lebih banyak bertahan dan bermain pada pukulan jarak dekat. Demikian pukulannya mematahkan serangan lawan dengan memancing lawan terlebih dahulu. Ini menjadi kelebihan maen pukul ini.
Tak hanya itu, melansir warisanbudaya.kemendikbud, dalam silat ini juga terdapat tradisi sedekah bumi yang dilakukan sebelum para murid mengikuti latihan. Bentuknya, yakni berupa syukuran dan memanjatkan doa.
Ramadani Wahyu