Dari Bunga Durian Jadi Santapan Lezat: Tumis Cengkaruk Khas Betawi

Dari Bunga Durian Jadi Santapan Lezat: Tumis Cengkaruk Khas Betawi

Senibudayabetawi.com – Begitu musim durian datang, anak – anak Betawi tempo dulu berlomba-lomba mencari bunga buah durian atau cengkaruk selepas Subuh. Eits.. bunga buah durian ini bukan sebagai bahan mainan lho sobat senibudayabetawi.com. Tapi menjadi bahan makanan spesial khas Betawi begitu musim durian tiba. Tumis bunga cengkaruk, begitu mereka menyebutnya.

Masyarakat Betawi sejak dulu dikenal sebagai masyarakat agraris yang memiliki keahlian dalam bercocok tanam. Mereka mampu memanfaatkan lahan termasuk di sekitar rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman. Tanaman buah-buahan, sayur, tanaman hias hingga obat-obatan. Salah satu tanaman yang kerap ditanam masyarakat Betawi tempo dulu yaitu buah durian.

Orang Betawi mempunyai hubungan yang erat dengan alam. Mereka tahu betul bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana. Tanaman duriah misalnya, yang tak hanya buahnya saja yang mereka manfaatkan. Tapi juga bunga durian yang biasanya dianggap sebagai bagian yang terbuang, ternyata bisa diolah menjadi makanan yang mereka sebut tumis bunga cengkaruk. Dengan begitu, tidak ada bagian durian yang sia-sia.

Putik bunga durian berwarna putih cerah dengan panjang sekitar 4-5 sentimeter. Bagian mahkotanya berwarna putih kecokelatan. Orang Betawi menamakannya karuk dan ketika telah menjadi masakan dinamakan tumis bunga karuk atau cengkaruk.

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Karena kepopulerannya ini, ternyata bunga durian tidak hanya dimanfaatkan oleh orang Betawi lho. Orang Melayu juga menjadikannya sebagai bahan makanan, yakni dengan cara digoreng.

Bunga durian goreng juga menjadi salah satu hidangan yang digemari oleh masyarakat Melayu. Biasanya bunga durian goreng ini sangat digemari oleh gerenasi terdahulu.

Berburu Bunga Cengkaruk

Berburu karuk atau cengkaruk di saat musim durian biasa dilakukan anak-anak terutama yang lahir di era 1980-an. Saat pukul 03.00 hingga waktu Subuh adalah waktu di mana bunga durian banyak berjatuhan. Bunganya yang masih segar dan semerbak menggoda anak-anak untuk memungutnya. Jika sudah terkumpul, mereka akan memberikan bunga durian ini pada emak di rumah untuk dimasak. Namun, sebagian lainnya memilih menjual bunga durian ini ke pasar.

Sebagai masakan musiman, tumis bunga durian menjadi makanan spesial yang dinanti-nantikan. Terlebih jika ditambahkan dengan bahan pelengkap seperti ikan teri dan petai. Wihh.. sedapnya. Nah sobat senibudayabetawi.com pasti penasaran bukan dengan resep tumis bunga durian ini. Berikut kami bagikan!

Bahan

  • 250 gram kembang durian, ambil kelopak serta benang sari
  • 100 gram teri medan yang digoreng garing
  • 4 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 cabai merah besar
  • 10 buah cabe rawit
  • 1 buah tomat
  • 2 sentimeter lengkuas yang dimemarkan
  • 1 lembar daun salam
  • 1 lembar daun jeruk
  • 1 ruang laos
  • Secangkir air

Cara Pembuatan

  • Cuci bunga durian dan rebus hingga matang
  • Semua bumbu diiris halus, kecuali daun salam, daun jeruk dan laos
  • Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yang telah diiris. Masukkan daun salam, daun jeruk dan laos. Aduk hingga harum
  • Masukkan bunga durian dan tambahan teri medan. Aduk rata lalu masukkan air. Masak hingga matang
  • Siap sajikan

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.