Hari Anak Sedunia, Libatkan Anak dalam Pelestarian Budaya Betawi

Hari Anak Sedunia, Libatkan Anak dalam Pelestarian Budaya Betawi

Senibudayabetawi.comHari Anak Sedunia yang diperingati pada 20 November menjadi momentum yang tepat untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak dini. Salah satu warisan budaya yang kaya dan unik adalah budaya Betawi. Dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mengoptimalkan regenerasi pelestarian pada generasi muda.

Salah satu cara untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya Betawi yakni dengan memperkenalkan anak pada kekayaan budaya bangsa, seperti budaya Betawi. Bayangkan anak-anak kita tumbuh dengan bangga mengenal dan mengenakan pakaian adat Betawi, mengikuti tarian topeng, maen pukul, dan bermain permainan adat Betawi.

Pengamat budaya Betawi Yahya Andi Saputra menyatakan hanya sedikit generasi muda yang mengetahui dan memahami budaya Betawi secara menyeluruh. Terlebih di tengah arus budaya luar. “Generasi muda, anak-anak ini harusnya lebih berani mengambil alih dan mengisi budaya Betawi di tengah masyarakat kita,” ujar dia kepada senibudayabetawi.com.

Untuk itulah, sambung dia regenerasi menjadi solusi tepat sebagaimana membentuk pemahaman sejak dini dan mengenalkan kembali indentitas betawi.

“Bagaimanapun pemaknaan budaya Betawi harus ditanamkan ke generasi muda bahkan sejak dini. Ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak, termasuk keluarga, pemerintah dan komunitas Betawi,” ujar dia.

Secara regulasi, pemerintah telah membuat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kemajuan Kebudayaan dan Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Namun, menurut Yahya, regulasi tersebut belum optimal  diimplementasikan dalam melestarikan budaya Betawi.

Pengamat pendidikan sekaligus rektor Institut Media Digital Emtek Totok Amin Soefijanto menyatakan regenerasi budaya Betawi tak bisa terlepas dari berbagai pilar, termasuk keluarga, pendidikan formal hingga komunitas di masyarakat Betawi.

“Tantangannya yaitu maukah kita mengajak anak-anak kita melalui kegiatan sekolah dan lingkup kecil keluarga,” ujar dia.

Menurut dia, sudah sewajarnya bahwa siapapun yang tinggal lekat dengan budaya Betawi termasuk anak-anak turut berperan aktif melestarikannya.

Kegiatan untuk Melestarikan Budaya Betawi pada Anak

Nah, sobat senibudayabetawi.com berikut ini kami bagikan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk melakukan regenerasi terhadap budaya Betawi di lingkup keluarga.

Cerita Rakyat Betawi

Budaya Betawi bermula dari tutur lisan generasi ke generasi. Demikian pula sejatinya regenerasi bisa dilakukan dengan kebiasaan kita untuk membacakanatau menceritakan ceritakan dongeng-dongeng Betawi seperti Si Pitung, Babah Ciang, atau Malin Kundang versi Betawi. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dan sejarah untuk karakter anak.

Lagu dan Tarian

Ajak anak untuk mendengarkan dan menari lagu-lagu Betawi seperti Keroncong atau Gambang Kromong. Tak hanya itu, kita juga bisa memanfaatkan teknologi melalui video di internet dan mengikutkan anak ikut sanggar tari.

Makanan Khas

Masak bersama anak makanan khas Betawi seperti dodol, kerak telor, atau bir pletok. Selain menikmati makanan lezat, anak-anak juga akan belajar tentang bahan-bahan dan proses pembuatannya.

Permainan Tradisional: Ajak anak bermain permainan tradisional Betawi seperti congklak, benteng, atau gobak sodor. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih motorik dan kemampuan sosial anak.

Pakaian Adat

Tunjukkan kepada anak pakaian adat Betawi dan jelaskan makna dari setiap bagiannya. Anda bisa mengajak anak untuk mencoba mengenakan pakaian adat tersebut.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.